Mitologi Yunani
Showing posts with label Mitologi Yunani. Show all posts
Showing posts with label Mitologi Yunani. Show all posts

Minotaur

Dalam mitologi Yunani, Minotaur (bahasa Yunani: Μινόταυρος, Minótauros) adalah monster berbentuk manusia yang berkepala banteng. Wujudnya ini adalah akibat dari kutukan atas Minos, Raja Kreta. Karena banteng yang harus dia berikan kepada Dewa Poseidon, ia sembunyikan sehingga Poseidon menjatuhkan kutukan kepada istri Minos. Istri Minos, Pasifae, dibuat jatuh cinta kepada banteng tersebut. Dengan meminta bantuan dari Daidalos, Pasifae meminta dibuatkan tiruan banteng betina. Dia kemudian masuk ke dalam banteng tiruan, untuk bercinta dengan banteng tersebut. Maka Pasifae mengandung bayi dari hubungannya dengan banteng tersebut, yaitu Minotaur.


Monster ini tinggal di tengah labirin yang rumit yang dirancang oleh arsitek Daidalos untuk menyimpan sang Minotaur. Setiap tahun, penduduk kota Athena harus mengirim tujuh pemuda dan tujuh gadis sebagai korban supaya tidak diserang oleh Kreta. Monster ini akhirnya dibunuh oleh Theseus, pahlawan Yunani yang menyamar menjadi salah satu korban. Sebelumnya, Thesus dibantu oleh Ariadne, putri Raja Kreta, yang memberinya pedang dan segulung benang. Thesus menggunakan benang itu untuk menyelusuri kembali jejaknya supaya bisa keluar dari dalam labirin yang rumit dan menggunakan pedangnya untuk membunuh Minotaur.

Chimaera

Gambar Chimaera di nampan
Khimaira (Yunani: Χίμαιρα; Chímaira) adalah makhluk legendaris dari mitologi Yunani yang merupakan gabungan dari tiga hewan: ular, kambing, dan singa. Berbadan kambing, berekor ular, dan berkepala singa, namun beberapa kisah mengatakan kepalanya terdiri dari dua hewan (kambing dan singa), atau gabungan dari ketiga hewan tersebut. Khimaira mampu menyemburkan api dari hidung dan mulutnya. Kadang-kadang Khimaira menjadi lambang kekuatan setan.


Menurut mitologi, Khimaira merupakan puteri dari Tifon dan Ekhidna, dan bersaudara dengan beberapa monster dalam legenda, seperti anjing Kerberos dan Hidra dari danau Lernai. Khimaira berhasil dikalahkan oleh Bellerofon sambil menunggangi Pegasus (kuda bersayap), atas perintah Raja Iobates dari Likia. Ia mengalahkan Khimaira dengan lembing dan memenggal kepala makhluk itu.

Pegasus

Pegasus (Yunani: Πήγασος; Pégasos) adalah seekor kuda jantan bersayap yang merupakan putra Poseidon dan Medusa dalam mitologi Yunani. Poseidon memperkosa Medusa sehingga Athena mengubah Medusa menjadi monster. Pegasus banyak dijumpai di dalam karya-karya seni baik Yunani, Romawi maupun Mesopotamia. Pegasus merupakan makhluk yang wujudnya menggambarkan adanya hubungan antara dewa-dewa dan iblis atau monster di dalam dunia kuno dan dunia klasik. Pegasus membantu Bellerofon sang pahlawan dalam perlawanannya melawan Chimaera dan bangsa Amazon. Suatu ketika, Bellerofon mencoba menerbangkan pegasus ke Olympus sehingga para dewa menghukumnya dan
menjatuhkan Bellerofon dari Pegasus. Sejak saat itu, Pegasus menjadi pembawa petir untuk Zeus. Kata "pegasus” kini digunakan untuk merujuk kepada segala macam kuda bersayap secara umum.

Etimologi
Penyair Hesiod menghubungkan nama Pegasus dengan kata untuk "mata air", pēgē: " pegai Okeanos, dimana Okeanos dilahirkan;" tetapi, asal usul nama pegasus kemungkinan berasal dari kata dari Bahasa Luvian: pihassas, bermakna "petir".

Gorgon

Dalam mitologi Yunani, Gorgon (Yunani: Γοργών atau Γοργώ, Gorgon/Gorgo) adalah makhluk perempuan yang menakutkan. Namanya berasal dari bahasa Yunani gorgós, yang berarti "mengerikan." Meskipun penggambaran Gorgon berbeda-beda dalam tiap literatur, nama Gorgon secara umum mengacu pada tiga saudari yang memiliki rambut ular berbisa dan pandangan mata yang mampu membuat makhluk apapun menjadi batu. Gorgon Stheno dan Euryale adalah abadi sedangkan Medusa tidak. Medusa dibunuh oleh Perseus. Gorgon adalah makhluk yang populer dalam mitologi Yunani. Karena dipercaya memiliki pandangan mata yang ajaib, patung Gorgon sering dipasang pada benda atau bangunan untuk perlindungan.

Zeus (Raja Para Dewa)

Zeus (Yunani: Ζεύς) atau Dias (Δίας) adalah raja para dewa dalam mitologi Yunani. Dalam Theogonia karya Hesiodos, Zeus disebut sebagai "Ayah para Dewa dan manusia". Zeus tinggal di Gunung Olimpus. Zeus adalah dewa langit dan petir. Simbolnya adalah petir, elang, banteng, dan pohon ek. Zeus sering digambarkan oleh seniman Yunani dalam posisi berdiri dengan tangan memegang petir atau duduk di tahtanya. Zeus juga dikenal di Romawi Kuno dan India kuno. Dalam bahasa Latin disebut Iopiter sedangkan dalam bahasa Sanskerta disebut Dyaus-pita.
Zeus adalah anak dari Kronos dan Rea, dan merupakan yang termuda di antara saudara-saudaranya. Zeus menikah dengan adik perempuannya, Hera yang menjadi dewi penikahan. Zeus terkenal karena hubungannya dengan banyak wanita dan memiliki banyak anak. Anak-anaknya antara lain Athena, Apollo dan Artemis, Hermes, Ares, Hebe, Hefaistos, Persefon, Dionisos, Perseus, Herakles, Helene, Minos, dan Mousai. Zeus membagi dunia menjadi tiga dan membagi dunia-dunia tersebut dengan kedua saudaranya, Poseidon yang menjadi dewa penguasa lautan, dan Hades yang menjadi dewa penguasa dunia bawah (alam kematian). Pendapat lain mengatakan bahwa pembagian tersebut dilakukan berdasarkan undian yang dilakukan tiga dewa tersebut.
Zeus dikaitkan dengan dewa Jupiter dari mitologi Romawi, dewa Amun dari mitologi Mesir, dewa Tinia dari mitologi Etruska, dan dewa Indra dari mitologi Hindu. Zeus, bersama Dionisos, dihubungkan dengan dewa Sabazios dari Frigia, yang dikenal sebagai Sabazius di Romawi.

Asal-Usul
Zeus, sering disebut sebagai Zeus pater ("O, Ayah Zeus"), adalah pengembangan dari *Di̯ēus, dewa langit siang dalam mitologi Proto-Indo-Eropa, yang juga disebut* Dyeus ph2tēr ("Bapak Langit"). Dengan demikian, Zeus adalah dewa Yunani yang namanya berasal dari kebudayaan Indo-Eropa. Zeus diadaptasi ke dalam mitologi Romawi menjadi Jupiter. Dalam mitologi Nordik, Zeus/Jupiter dikenal sebagai Thor (dewa petir). Berbeda dengan Zeus dan Jupiter yang merupakan penguasa langit, Thor bukanlah pemimpin para dewa melainkan Odin.

Zeus Dalam Mitologi

Zeus yang masih bayi dan diberi minum berupa susu kambing Amatheia.
  • kelahiran
Kronos memperoleh beberapa anak dari istrinya, Rea, yaitu Hestia, Demeter, Hera, Hades, dan Poseidon. Tetapi Kronos menelan semua anak-anaknya begitu mereka lahir karena Kronos takut pada ramalan bahwa kekuasaannya akan digulingkan oleh keturunannya seperti dia merebut kekuasaan dari ayahnya (Uranus). Namun ketika Zeus lahir, Rhea menyembunyikannya di Kreta agar tidak ditelan Kronos. Rhea memberikan sebuah batu terbungkus kain pada Kronos dan mengatakan bahwa itu adalah anaknya. Kronos mempercayai Rhea dan menelan batu yang dia kira anaknya tersebut.


  • Masa Kecil 
Rhea menyembunyikan Zeus di sebuah gua di Gunung Ida di Kreta. Berikut ini adalah beberapa versi berbeda-beda yang membesarkan zeus:

- Zeus dibesarkan oleh Gaia.
- Zeus dibesarkan oleh seekor kambing bernama Amaltheia, dan para Kouretes— sekumpulan prajurit yang bernyanyi, menari, dan menghentakkan tombak pada perisai supaya Kronos tidak mendengar suara tangisan Zeus.
- Zeus dibesarkan oleh seorang nimfa bernama Adamantheia
- Zeus dibesarkan oleh nimfa bernama Kinosura. Sebagai balasannya, Zeus mengangkatnya ke langit sebagai bintang.
- Zeus dibesarkan oleh Melissa, yang memberinya susu kambing dan madu.
- Zeus dibesarkan oleh keluarga gembala yang dijanjikan bahwa ternak mereka akan aman dari serigala.
  • Menjadi Raja Para Dewa
Setelah dewasa, Zeus berhasil membuat Kronos memuntahkan saudara-saudaranya. Zeus lalu membebaskan para Gigant, Hekatonkhire dan Kiklops dari Tartaros setelah membunuh Kampe, penjaga Tartaros. Para Kiklops pun membuatkan petir untuk Zeus. Bersama saudara dan sekutunya, Zeus memerangi para Titan dalam Titanomakhia. Para Titan yang kalah lalu dikurung di Tartaros sementara Atlas diharuskan memikul langit di pundaknya.
Setelah mengalahkan para Titan, Zeus melakukan undian dengan Poseidon dan Hades. Zeus memperoleh langit, Poseidon lautan, dan Hades dunia bawah, sedangkan bumi diatur oleh semua dewa.
Gaia marah karena Zeus mengurung para Titan. Gaia pun mengirim anak-anaknya yang lain untuk melawan para dewa Olimpus. Para dewa Olimmpus harus menghadapi monster Tifon dan Ekhidna. Zeus berhasil mengurung Tifon di bawah sebuah gunung dan membiarkan Ekhidna serta anak-anaknya hidup sebagai ujian bagi para pahlawan.

  • Zeus dan Hera
Zeus adalah saudara sekaligus suami Hera. Zeus menyukai Hera tetapi Hera selalu menolaknya, karena itu Zeus menggunakan tipu muslihat untuk mendapatkan Hera. Zeus mengubah dirinya menjadi burung tekukur. Ketika Hera melihat burung tersebut, dia mendekatkan burung tersebut ke dadanya, saat itulah Zeus berubah kembali dan memperkosa Hera. Untuk menutupi rasa malunya, Hera pun menikahi Zeus. Dari Hera, Zeus menjadi ayah dari Ares, Hebe, Hefaistos, Eileithiia dan Eris. Hera sangat marah terhadap perempuan yang menjadi wanita selingkuhan Zeus dan dia memusuhi wanita-wanita tersebut termasuk juga anak-anak mereka.

  • Lain-Lain
- Zeus mengubah Pandaros menjadi batu karena mencuri anjing emas dari Kreta.
- Zeus membunuh Salmonios dengan petir karena meniru Zeus.
- Zeus mengubah Perifas menjadi elang setelah dia mati sebagai hadiah karena Perifas adalah manusia yang baik dan adil.
- Seorang nimfa bernama Khelone menolak menghadiri pernikahan Zeus dan Hera, akibatnya Zeus mengubahnya menjadi seekor kura-kura.
- Zeus, bersama dengan Hera, mengubah raja Haemus dan ratu Rhodope menjadi gunung karena kesombongan mereka.
- Zeus menghukum Tantalos di Tartaros selamanya karena Tantalos menjamu para dewa dengan daging manusia.
- Zeus menghukum Iksion selamanya berada di roda api karena mencoba memperkosa Hera.
- Zeus menenggelamkan para Telkhines karena mempraktikkan sihir hitam.
- Zeus membutakan mata Fineus karena membocorkan rahasia para dewa.
- Zeus memberi Teiresias masa hidup yang panjang karena memihak Zeus dalam suatu perdebatan melawan Hera.
- Zeus menghukum Hera ketika Hera berusaha membunuh Herakles dengan menggunakan badai.
- Dari semua anaknya yang terlahir sebagai setengah dewa, Zeus memilih Herakles untuk bertempur bersamanya melawan para Gigant.
- Athena disebut-sebut sebagai anak perempuan favorit Zeus
- Burung keramatnya adalah burung elang karena melambangkan kekuatan, kekuasaan dan keadilan.
- Pohon kesukaannya adalah pohon ek, simbol kekuatan. Pohon zaitun juga dikeramatkan untuknya.
- Zelos, Nike, Kratos dan Bia termasuk dalam rombongan Zeus.
- Prometheus dihukum oleh Zeus dengan elang yang memakan hati Prometheus setiap hari karena Prometheus mencuri api dari Gunung Olimpus.

Julukan
- Zeus Hospites dan Zeus Xenios - pelindung para tamu,
- Zeus Philoxenon - pelindung orang asing,
- Zeus Olympios - dewa di Gunung Olimpus,
- Zeus Agoraios - pelindung perdagangan,
- Zeus Aegidukhos - pemegang Aigis,
- Zeus Horkios - penjaga sumpah,
- Astrapios - pemegang kilat,
- Brontios - pemegang petir,
- Zeus Tallaios atau Solar Zeus,
- Zeus Meilikhios,
- Kasios - Zeus dari Gunung Kasios di Suriah,
- Ithomatas - Zeus dari Gunung Ithomi di Messenia.

Poseidon (Dewa Laut)

Dalam mitologi Yunani, Poseidon (bahasa Yunani: Ποσειδῶν, Poseidó̱n) dikenal sebagai dewa penguasa laut, sungai, dan danau. Poseidon memiliki senjata berupa trisula yang bisa menyebabkan banjir dan gempa bumi. Trisula tersebut dibuat oleh para Kiklops semasa Titanomakhia. Poseidon juga memiliki kendaraan yang ditarik oleh hippokampos (makhluk setengah kuda setengah ikan). Poseidon beristrikan Amfitrit dan memiliki anak bernama Triton. Posidon juga adalah dewa yang menciptakan kuda dalam upayanya merayu Demeter.
Dewa laut Nethuns dalam mitologi Etruska diadopsi ke dalam mitologi Romawi sebagai Neptunus: keduanya merupakan dewa padanan bagi Poseidon. Poseidon sudah dipuja di Pylos dan Thebes sejak zaman perunggu Yunani sebagai saudara Zeus dan Hades. Ada sebuah Himne Homeros untuk Poseidon. Poseidon mempunyai banyak anak. Poseidon merupakan pelindung bagi banyak kota di Yunani, meskipun dia gagal mendapatkan Kota Athena. Binatang kesukaannya adalah kuda dan banteng. Pohon pinus dikeramatkan baginya.

Asal-Usul
Nama Poseidon secara jelas berakar dari Yunani yaitu pósis "raja, suami" dengan unsur -don, kemungkinan dari dea, "dewi". Menurut lembaran tanah liat Linear B, nama PO-SE-DA-WO-NE ("Poseidon") muncul lebih sering daripada DI-U-JA ("Zeus"). Bentuk femininnya, PO-SE-DE-IA, juga ditemukan, menunjukkan adanya dewi lain yang menjadi pasangan Poseidon dan kemungkinan merupakan pendahulu Amfitrit. Lembaran tanah liat dari Pylos menceritakan persembahan benda-benda untuk "Poseidon dan Dua Ratu". Identifikasi paling jelas mengenai "Dua Ratu" adalah Demeter dan Persefon, atau para pendahulu mereka, dewi-dewi yang tidak dikaitkan dengan Poseidon pada periode-periode berikutnya. Di Knossos, Myceneae, Poseidon dikenal sebagai "Pengguncang Bumi" (E-NE-SI-DA-O-NE), sebuah kedudukan yang kuat mengingat gempa bumi adalah bencana alam yang menyebabkan keruntuhan Budaya Minoa. Sementara dalam budaya Myceneae yang sangat bergantung pada lautan, tidak ditemukan adanya hubungan antara Poseidon dan laut; Di antara dewa Olimpus, dewa yang berkuasa atas lautan ditentukan oleh undian yang berarti dewa lebih dulu ada sebelum memperoleh suatu wilayah kekuasaan.
Nama Demeter dan Poseidon ada kaitannya di salah satu lembaran Pylos, mereka muncul sebagai PO-SE-DA-WO-NE dan DA, dengan julukan Enosikhthon, Seiskhthon and Ennosigaios, semuanya bermakna "pengguncang bumi" dan menunjukkan peran Poseidon sebagai penyebab gempa bumi.

Penggambaran
Poseidon selalu digambarkan sebagai seorang pria yang perkasa, berjenggot dan membawa trisula. Satu pukulan dari trisulanya bisa membelah bumi. Poseidon kadang-kadang digambarkan bertubuh setengah ikan. Dia mengendarai kereta yang ditarik oleh dua ekor hippokampos. Poseidon sering digambarkan bersama rombongannya yaitu Amfitrit, Triton, Nereid, lumba-lumba, Dioskuri, Palaemon, Pegasus, Bellerofontes, Thalassa, Ino, dan Galene. Poseidon sering digambarkan dengan kerang laut atau hewan laut lainnya.Dalam Theogonia karya Hesiod, Poseidon disebut sebagai "Yang Berambut Gelap". Seperti kebanyakan dewa laut, dia memiliki kemampuan untuk mengubah wujudnya, tetapi Poseidon tidak memiliki kekuatan meramal. Figur Poseidon tidak mencirikan karakter keagungan seperti saudaranya, Zeus; tetapi lebih mencerminkan ciri khas lautan yang bisa berubah-ubah, kadang bergejolak dan kadang tenang.

Julukan
Dalam mitologi Romawi Poseidon dikenal sebagai Neptunus. Dia juga dikenal dengan julukan sebagai berikut: Aigaios, Asfaleios, Kuirios, Damatites, Epaktaios, Epopsios, Gaiaokhos, Genethlios, Helikonios, Hippios, Hippokurios, Isthmos, Lekhaios, Onkhestios, Patros, Petraios, Samikos, Samios, Tainarius.
Poseidon juga disebut dewa kuda, dengan julukan Hippios (atau Konsos). Julukannya yang lain adalah Enosikhthon (Ἐνοσέχθων, "Pengguncang Bumi"), dan Geokhos (Γεήοχος, "Penjaga Bumi"). Di kota Aegae di Euboea, dia dikenal sebagai Poseidon Aigaios dan mempunyai kuil yang indah di atas bukit.

Hestia (Dewi Perapian dan Keluarga)

Dalam mitologi Yunani, Hestia (bahasa Yunani: Ἑστία) adalah dewi perapian, dan keluarga. Hestia adalah anak tertua dari Kronos dan Rhea. Hestia menerima persembahan pertama dalam setiap ritual dalam rumah tangga. Tungku perapian merupakan tempat suci untuknya. Dia digambarkan sebagai perempuan sederhana yang berkerudung. Dia duduk di singgasana kayu polos dengan bantal wol putih. Orakel Delfi awalnya merupakan tempat suci Hestia sebelum diambil aliih oleh Apollo.
Dalam Mitologi Romawi, dia dikenal sebagai Vesta, dewi yang juga melambangkan perapian. Tidak banyak informasi mengenai Hestia dalam mitologi dan satra kuno tetapi Hestia (dan Vesta) merupakan dewi yang penting dalam kebudayaan Yunani dan Romawi kuno.

Dalam Mitologi
Hestia adalah salah seorang anak yang ditelan oleh ayahnya, Kronos. Ketika Kronos memuntahkan kembali semua anaknya akibat ramuan Zeus, Hestia adalah yang terakhir dikeluarkan. Dengan demikian dia adalah anak pertama (dari Rhea) sekaligus anak terakhir (dari Kronos).
Setelah perang Titanomakhia, Hestia menyatakan pada saudara-saudaranya bahwa dia ingin selalu menjadi perawan. Hestia lalu bersumpah di atas kepala Zeus bahwa dia tidak akan terikat pernikahan dan tidak akan tersentuh hasrat cinta dan seksual.
Menurut kaum Fasti, penyair Ovid menulis bahwa Hestia pernah hampir diperkosa oleh Priapos, putra Dionisos dan Afrodit. Suatu hari Hestia dan para dewa tertidur setelah makan bersama. Priapos mengendap-endap mendekati Hestia. Hestia terbangun dan melihat bahwa Priapos hampir menindihnya. Hestia menjerit sangat keras dan Priapos pun ketakutan.

Hermes (Dewa Pembawa Pesan)

Hermes (bahasa Yunani: Ἑρμῆς) adalah dewa pembawa pesan dalam mitologi Yunani. Hermes dilahirkan di Gunung Kellina di Arkadia. Hermes adalah anak dari Zeus dan Maia dan merupakan salah satu dewa Olimpus. Hermes adalah pelindung daerah perbatasan, para pengelana, gembala, pencuri, penipu, pidato, sastra dan puisi, olahraga, pengukuran, penemuan, dan perdagangan. Simbolnya meliputi kura-kura, ayam jantan, sandal bersayap, topi bersayap, dan kadukeus (tongkat yang dia dapat dari Apollo atas penemuan Lira). Dalam mitologi Romawi, Hermes dikenali sebagai Merkurius, dewa perdagangan yang diadaptasi dari mitologi Etruska.
Selain menemukan lira, Hermes juga dipercaya menemukan berbagai jenis olahraga seperi gulat, balap, dan tinju sehingga dianggap debagai dewa atletik. Hermes melidungi para olahragawan dan membantu atlet yang terluka. Para pelancong juga memberikan persembahan pada Hermes sebelum bepergian suapaya perjalanan mereka aman.
Sebagai dewa pembawa pesan, Hermes bertugas mengantarkan pesan dari para dewa di Olimpus kepada manusia. Dia mengenakan sandal bersayap dalam menjalankan tugasnya. Tugas membawa pesan juga dilakukan oleh dewi Iris.
Hermes juga bertugas membantu para roh menemukan jalan menuju dunia bawah. Hermes adalah salah satu dewa yang bisa dengan bebas keluar-masuk dunia bawah tanpa halangan, dewa lainnya yang bisa melakukan hal tersebut adalah Hades, Persefone, Hekate, dan Thanatos.
Hermes adalah dewa termuda kedua di antara dewa Olimpus setelah Dionisos. Pada malam setelah dia lahir, dia mencuri ternak milik Apollo. Hermes berhubungan dengan Afrodit dan memiliki anak bernama Hermafroditos.

Etimologi
Nama Hermes berasal dari bahasa Yunani, herma. Herma adalah tiang persegi dari batu atau perunggu dengan patung kepala di bagian atas dan patung alat kelamin pria di bagian bawahnya. Pada masa kuno, tiang ini biasa diletakkan di daerah perbatasan untuk keberuntungan. Hal ini ada hubungannya dengan peran Hermes, yang pada awalnya merupakan simbol alat kelamin dan perbatasan sebelum disembah sebagai dewa perdagangan dan perjalanan.

Penggambaran
Awalnya Hermes digambarkan sebagai pria tua dan berjenggot tetapi dalam perkembangan selanjutnya terutama sejak akhir abad ke-4 SM, Hermes dicitrakan ulang sebagai dewa yang muda dan atletis. Patung Hermes dengan tipe baru ini ditemukan di berbagai stadia dan Gimnasium di Yunani.
Hermes biasanya digambarkan dengan mengenakan topi bertepi lebar atau topi bersayapas (petasus), sandal bersayap (talaria), dan tongkat (bisa kadukeus atau kerikion). Hermes memakai pakaian pelancong, pekerja, atau gembala. Dia disimbolkan dengan kantung, ayam jantan, dan kura-kura. Ketika digambarkan sebagai Hermes Logios, dia merupakan simbol kepandaian bicara, biasanya ditunjukkan sedang berbicara sambil mengangkat satu tangan.

Julukan
Hermes memiliki banyak julukan, beberapa di antaranya adalah:
  • Krioforos (pembawa domba),
  • Argeifontes (pembunuh Argus),
  • Agoraios (pemilik agora),
  • Akakesios (dari Akakos),
  • Kharidotes (pemberi pesona),
  • Killenios (lahir di Gunung Killene),
  • Diaktoros (pembawa pesan),
  • Dolios (pengatur siasat),
  • Enagonios (penguasa perlombaan),
  • Enodios (di perjalanan),
  • Epimelios (penjaga ternak),
  • Eriounios (pembawa keberuntungan),
  • Psikhopompos (pengantar roh),
  • Poligios.

Hera (Dewi Pernikahan)

Hera (bahasa Yunani: Ἥρα atau Ἥρη) adalah dewi pernikahan adalah dalam mitologi Yunani. Hera merupakan kakak perempuan sekaligus istri Zeus. Hera adalah anak dari Kronos dan Rea dan merupakan salah satu dari 12 Dewa Olimpus. Dalam mitologi Romawi, Hera dihubungkan dengan Juno. Sapi dan merak adalah hewan yang dikeramatkan untuknya. Ia digambarkan sebagai dewi yang penuh keagungan dan penuh hikmat. Hera sering ditahtakan dan dimahkotai dengan polos (mahkota berbentuk lingkaran yang hanya dikenakan oleh beberapa dewi besar).
Hera dikenal atas sifatnya yang pencemburu dan pendendam, terutama pada selingkuhan dan anak-anak Zeus. Hera juga pernah murka pada Pelias karena melakukan pembunuhan di kuil Hera, dan pada Paris yang tidak memilih Hera sebagai dewi tercantik melainkan memilih Afrodit sebagai yang tercantik.

Etimologi
Walter Burkert menghubungkan nama Hera dengan hora (‘ωρα, musim). Ada juga pendapat bahwa Hera merupakan bentuk feminin dari hērōs (‘ηρως, tuan). Namun John Chadwick, seorang pengurai Linear B, mengatakan bahwa kaitan antara Hera dengan 'hero' tidaklah jelas Di Linear B sendiri, Hera disebut sebagai E-ra.

Julukan
Berikut ini adalah beberapa julukan dan gelar Hera:
  • Αἰγοφάγος (Aigophágos) 'Pemakan kambing' (di antara orang Lakadaimos)
  • Ἀκραῖα (Akráia) 'Yang berderajat tinggi'
  • Ἀργεία (Argéia) 'Dari Argos'
  • Βασίλεια (Basíleia) 'Ratu'
  • Βουναία (Bounáia) 'Dari gundukan tanah' (di Korintus)
  • Βοῶπις (Boṓpis) 'Bermata sapi' atau 'Berwajah sapi'
  • Λευκώλενος (Leukṓlenos) 'Berlengan putih'
  • Παῖς (Pais) 'Anak' (sebagai dewi perawan)
  • Παρθένος (Parthénos) 'perawan'
  • Τελεία (Teléia) (sebagai dewi pernikahan)
  • Χήρη (Chḗrē) 'Janda'

Hera Dalam Mitologi

Hera sedang berhubungan seksual dengan Zeus.
Hera Dan Zeus
Zeus adalah adik Hera. Zeus menyukai Hera tetapi Hera selalu menolaknya, karena itu Zeus menggunakan tipu muslihat untuk mendapatkan Hera. Zeus mengubah dirinya menjadi burung tekukur. Ketika Hera melihat burung tersebut, dia mendekatkan burung tersebut ke payudaranya, saat itulah Zeus berubah kembali dan memperkosa Hera. Untuk menutupi rasa malunya, Hera pun menikahi Zeus. Sejak saat itu Hera menjadi ratu para dewa.
Zeus senang berselingkuh, dan Hera sangat marah terhadap perempuan yang menjadi wanita selingkuhan Zeus. Hera memusuhi wanita-wanita tersebut termasuk juga anak-anak mereka.

Anak-Anak Hera
Keturunan Hera dengan Zeus antara lain, Ares (dewa perang), Hebe (dewi masa muda), Eris (dewi perselisihan), dan Eileithiia (dewi kelahiran). Karena Hera iri dengan Zeus yang melahirkan Athena sendirian, maka Hera juga melahirkan Hefaistos tanpa suami. Sementara versi lain mengatakan bahwa Hefaistos adalah anak dari Hera dan Zeus, dan karena Hera dan Zeus merasa jijik dengan Hefaistos yang buruk rupa, maka ia dibuang dari gunung Olimpus.
Hefaistos kemudian merencanakan balas dendam pada Hera dengan membuat sebuah singgasana, ketika Hera duduk di singgasana tersebut Hera langsung terjebak dan tidak bisa melepaskan diri. Para dewa yang lain memohon pada Hefaistos untuk kembali ke Olimpus namun Hefaistos menolak. Dionisos berhasil membuat Hefaistos mabuk dan membawanya ke Olimpus dengan bagal. Hefaistos akhirnya melepaskan Hera setelah dinikahkan dengan Afrodit

Hefaistos (Dewa Pengrajin)

Hefaistos (bahasa Yunani: Ἥφαιστος, Hēphaistos) dalam mitologi Yunani adalah dewa teknologi, pandai besi, pengrajin, pemahat, logam, metalurgi, api, dan gunung berapi. Dalam mitologi Romawi dia dikenal sebagai Vulkanus. Hefaistos adalah putra dari Zeus dan Hera. Dia adalah dewa yang pincang. Dia beperan sebagai pandai besi bagi para dewa dan sering membuat berbagai alat dan senjata yang sangat berguna bagi para dewa. Hefaistos disembah di semua pusat industri dan manufaktur di Yunani terutama di Kota Athena. Bengkel dan pusat pemujannya terletak di pulau Lemnos. Simbolnya adalah palu, landasan besi, dan penjepit. Dia juga kadang-kadang digambarkan sedang memegang kapak. Ada kuil Hefaistos yang terletak di dekat agora di kota Athena.

Silsilah
Dalam Odisseia dan kemungkinan dalam Iliad, Hefaistos lahir dari hubungan Zeus dengan Hera. Dalam cerita lainnya, Hera melahirkan Hefaistos sendirian tanpa suami; Hera melakukannya karena Zeus juga melahirkan Athena sendirian. Tetapi pada lukisan-lukisan vas di Attika, Hefaistos digambarkan sudah ada sebelum kelahiran Athena. Hefaistos dilukiskan memegang kapak untuk membelah kepala Zeus dan mengeluarkan Athena.

Karakteristik
Hefaistos diceritakan dalam mitologi Yunani sebagai dewa yang pincang dan langkahnya terputus-putus. Dia pincang sejak lahir atau karena jatuh dari Olimpus. Hefaistos berjalan dengan menggunakan tongkat. Palaimonius, putra Hefaistos yang merupakan seorang ahli perunggu, juga pincang. Anak-anak Hefaistos yang lainnya, para Kabeiroi di pulau Samothrake, juga pincang Selain itu, Padanan Hefaistos dalam mitologi Romawi, Vulkan, juga seorang dewa yang pincang. Dalam beberapa cerita, Hefaistos membuat sebuah kursi roda atau kereta perang untuk membantunya bergerak. Dalam Iliad, Hefaistos membuat sebuah mesin dari perunggu berbentuk manusia untuk membantunya berjalan ke berbagai tempat.

Julukan
Hefaistos memiliki banyak julukan, beberapa di antaranya adalah:
  • ἀμφιγύεις (yang lumpuh)
  • κυλλοποδίων (yang terhenti-henti)
  • χαλκεύς (ahli tembaga)
  • κλυτοτέχνης (pencipta termasyhur)
  • πολύμητις (cerdik, licik) atau (memiliki banyak perangkat)

Keahlian
Hefaistos banyak membuat benda-benda ajaib untuk para dewa bahkan sebagian besar benda berkekuatan khusus dalam mitologi Yunani diceritakan dibuat oleh Hefaistos, di antaranya adalah helm dan sandal bersayap Hermes, perisai Aigis, korset Afrodit, tongkat Agamemnon, baju perang Akhilles, lonceng perunggu Herakles, kereta perang Helios, bahu Pelops, busur dan anak panah Eros, Pandora dan kotaknya, serta Talos. Hefaistos bekerja dengan dibantu oleh para Kiklops di bengkelnya. Dia juga membuat alat otomatis untuk membantu pekerjaannya, salah satunya adalah mesin kaki tiga yang bisa berjalan dari dan ke Olimpus. Hefaistos memberikan muridnya, Kedalion, untuk memandu Orion yang buta. Hefaistos juga adalah dewa yang membuat singgasana untuk semua dewa di istana Olimpus.

Hades (Dewa Dunia Bawah)

Hades (bahasa Yunani: ᾍδης, Hadēs, atau Ἅιδης, Háidēs) adalah dewa dunia bawah dalam Mitologi Yunani. Hades merupakan putra tertua dari Kronos dan Rea. Dia bersama saudara-saudaranya mengalahkan para Titan dan mengambil alih kekuasaan atas dunia. Zeus, Poseidon dan Hades melakukan undian untuk menentukan tempat kekuasaan dan Hades mendapat dunia bawah. Karena asosiasinya dengan dunia bawah, Hades sering dianggap sebagai dewa kematian meskipun bukan. Hades juga kadang-kadang disebut sebagai dunia bawah itu sendiri.
Dalam mitologi Romawi Hades disebut sebagai Pluto, Dis Pater dan Orkus sedangkan dalam mitologi Etruska dewa padanannya adalah Aita. Simbol yang diasosiasikan dengan Hades yaitu Helm Kegelapan dan anjing berkepala tiga, Kerberos.
Istilah Hades dalam kekristenan (dan dalam Bahasa Yunani Koine) serupa dengan sheol dalam ajaran Yahudi (שאול, kuburan atau lubang di bumi), dan merujuk pada tempat untuk roh manusia. Sementara konsep neraka dalam agama Kristen lebih mirip dengan konsep Tartaros dalam mitologi Yunani, bagian dari Hades yang suram dan mengerikan dan digunakan sebagai tempat penyiksaaan dan penderitaan.

Dunia Hades
Peta dunia bawah buatan Andrea de Jorio.
Dalam mitologi Yunani yang sangat kuno, dunia Hades adalah tempat tinggal roh orang mati yang suram dan berkabut (disebut juga Erebos). Pada periode selanjutnya, mitos ini berkembang dengan adanya penghakiman terhadap para roh dan adanya imbalan dan hukuman. Beberapa manusia (termasuk Herakles), boleh langsung meninggalkan tempat ini begitu mereka masuk.
Dunia ini terbagi menjadi beberapa bagian, termasuk Elisium, Padang Asphodel, dan Tartaros. Ada juga Pulau Keberkahan, tempat para manusia pilihan.
Dalam mitologi Romawi, pintu masuk ke dunia bawah terletak di Avernus, sebuah kawah di dekat Cumae, dan merupakan rute yang digunakan oleh Aineias untuk pergi ke dunia bawah. Roh manusia masuk ke dunia bawah dengan menyeberangi sungai Akheron menaiki perahu yang didayung oleh Kharon. Kharon meminta bayaran berupa sekeping obolos, koin kecil yang disimpan di mulut jenazah oleh keluarga atau kerabat. Roh-roh yang tidak memiliki koin tersebut tidak bisa menyeberang dan harus berdiam selama ratusan tahun di tepi sungai, mereka bahkan kadang-kadang kembali ke dunia manusia untuk menghantui orang-orang yang seharusnya memberi mereka penguburan yang layak. Orang-orang Yunani bisanya memberikan persembahan pada dewa agar mereka terhindar dari roh-roh semacam itu. Di seberang sungai Akheron ada anjing berkepala tiga, Kerberos, yang menjaga pintu dunia bawah. Kerberos akan membiarkan orang masuk tetapi tidak akan mengizinkan ada yang keluar. Kerberos pernah dikalahkan oleh Herakles. Setelah melewati Kerberos, roh manusia kemudian memasuki tempat penghakiman.
Ada lima sungai di dunia bawah yaitu Akheron (sungai kesedihan), Kokitos (sungai ratapan), Flegethon (sungai api), Lethe (sungai kelalaian), dan Stix (sungai kebencian). Sungai Stix adalah sungai yang sangat keramat, sumpah yang diambil di sungai ini tak bisa dilanggar. Tubuhn Akhilles direndam di sungai ini untuk membuatnya kebal. Sungai Stix adalah sungai yang membatasi dunia bawah dan dunia atas.
Ada dua kolam di dunia bawah, kolam Lethe, tempat roh manusia dikumpulkan dan dihapus ingatannya, dan kolam Mnemosine, tempat para roh memperoleh ingatan mereka kembali. Di halaman depan istana Hades ada tempat bagi tiga hakim dunia bawah, Minos, Rhadamanthus, dan Aiakos. Dari sana ada tiga jalan yang berujung pada tempat yang berbeda. Para roh akan diadili oleh para hakim dan dikirm ke jalan yang sesuai bagi mereka. Roh orang yang tak pernah berbuat jahat akan pergi ke Padang Asphodel, roh orang jahat akan dikirm ke Tartaros, dan roh para pahlawan akan pergi ke Elisium.

Etimologi
Asal nama Hades atau Aides masih belum jelas. Beberapa orang berpendapat bahwa itu berasal dari a-idein yang berarti "yang tak terlihat". Sedangkan yang lainnya menyatakan bahwa Hades berasal dari hadô atau chadô; sehingga Hades bermakna "yang memiliki semua" atau "yang menerima semua".

Penggambaran
Haides sering digambarkan sebagai dewa yang memiliki janggut yang gelap dan berpakaian megah dengan memegang tongkat atau dwisula. Hades juga digambarkan sebagai dewa yang menuangkan kesuburan dari sebuah keranjang berbentuk tanduk (kornukopia).

Julukan
Hades, sebagai dewa orang mati, merupakan figur yang menakutkan bagi orang yang masih hidup. Orang hidup segan untuk bersumpah atas nama Hades dan akan memalingkan wajahnya ketika melakukan persembahan untuk Hades. Bagi beberapa orang, menyebut nama "Hades" saja sudah cukup menakutkan sehingga munculah berbagai julukan baginya. Salah satunya adalah Pluton ("kekayaan"), karena mineral berharga ada di bawah tanah dan dimiliki oleh Hades. Sofokles menyebut Hades sebagai "Dia Yang Kaya". Julukan Hades yang lainnya adalah Polysemantor ("Penguasa banyak benda"), Polidegmon ("Yang menerima banyak hal"), Nekrodegmon ("Penerima orang mati"), Nekron Soter ("Penyelamat orang mati"), dan Eubuleus ("Penasehat yang baik"). Dia juga disebut sebagai Zeus Khthonios ("Zeus dunia bawah"), "Dia yang sunyi", dan "Raja para roh".

Dionisos (Dewa Arak)

Dalam mitologi Yunani, Dionisos (bahasa Yunani: Διόνυσος atau Διώνυσος) adalah dewa anggur (arak) dan selalu diasosiasikan sebagai dewa pesta, ia juga merupakan salah satu dari 12 Dewa Olimpus. Dia dikenal sebagai Bakkhus dalam Romawi dan kegilaan yang ditimbulkan saat kedatangannya dinamai bakkheia. Misi dari Dionisos adalah untuk membunyikan alat musik aulos dan mengakhiri rasa khawatir. Ilmuwan telah mendiskusikan hubungan Dionisos dengan "Pemujaan Jiwa" dan kemampuannya untuk berkomunikasi antara yang hidup dan yang sudah mati.
Dalam mitologi yunani, Dionisos merupakan putra dari Zeus dengan Semele, namun ada mitos lain yang mengatakan bahwa ia adalah putra Zeus dengan Persefone, ratu dari dunia orang mati.
Pada masa kuno, pemuja Dionisos akan berkumpul di hutan dan menari untuk menghormatinya dan minum arak hingga mabuk. Dionisos juga dikenal sebagai dewa teater dan beberapa puisi kuno terbesar dipersembahkan baginya. Semua yang terlibat, mulai dari penulis, aktor dan penyanyi, dianggap sebagai pelayannya.

Etimologi
Nama Dionisos tidak memiliki arti yang jelas; unsur -nisos mungkin tidak berasal dari Yunani, tetapi dio- sejak masa kuno telah dihubungkan dengan Zeus (Dios). Sementara Nisa, dalam mitologi Yunani, adalah nama seorang nimfa yang mengasuh Dionisos atau nama gunung tempat dia ditemui oleh beberapa nimfa (para Nisiad), yang memberinya makan dan menjadikannya abadi atas instruksi Hermes. Kemungkinan lainnya adalah bahwa nama Dionisos dibentuk dari kata Dio- dan kata kerja nissein (menusuk, menembus), yang berhubungan dengan cara dia lahir.
Bentuk paling awal dari nama Dionisos terdapat pada lembaran Linear B yang ditemukan di Pylos, di sana tertulis DI-WO-NU-SO, dan satu lagi terdapat di Khania, Kreta, tempat dia disembah bersama Zeus. Herodotos, seperti semua cendekiawan Yunani kuno, berpendapat bahwa penyembahan Dionisos muncul belakangan dibanding pemujaan pada Dewa-dewa Olimpus yang lain. Herodotos mengatakan:
Karena, kisah Yunani mengatakan bahwa tidak lama setelah Dionisos lahir, Zeus memasukkannya ke dalam pahanya dan membawanya pergi ke Nisa di Ethiopia.....sementara untuk Pan, orang-orang Yunani tidak tahu apa yang terjadi padanya setelah kelahirannya. Oleh karena itu jelas bagiku bahwa orang-orang Yunani mengetahui nama kedua dewa tersebut belakangan daripada dewa-dewa yang lainnya...
—Herodotos, Historia 2.146

Julukan
Dionisos kadang-kadang disebut dengan julukan Akratoforos, yang menunjukkan dirinya sebagai pemberi minuman anggur, dan disembah di Figalia di Arkadia. Di Sikion dia disembah dengan nama Akroreites. Sebagai Bakkhus, dia mandapat julukan Adonios, "Penguasa". Aigobolos, "pembunuh kambing", adalah namanya ketika dia disembah di Potniae di Boeotia. Sebagai Aesimnetes ("penguasa" atau "raja") dia disembah di Aroë dan Patrae di Akhaea. Julukan lainnya adalah Bromios, "pemegang petir" atau "pemilik teriakan keras". Sebagai Dendrites, "pemilik pohon-pohon", dia adalah dewa kesuburan. Dithirambos kadang-kadang mengacu padanya atau pada lagu untuknya dalam festival; nama yang menunjukkan kelahiran prematurnya. Eleutherios ("sang pembebas") adalah julukan untuk Dionisos dan Eros. Julukan lain yang menunjukkan dirinya sebagai dewa kesuburan ada di pulau Samos dan Lesbos, yaitu Enorkhes . Evius adalah julukan Dionisos dalam drama karya Euripides, Bakkhai. Iakkhos, kemungkinan adalah julukan Dionisos juga, dihubungkan dengan Misteri Eleusis; di Eleusis, dia dikenal sebagai putra Zeus dan Demeter. Nama "Iakkhos" kemungkinan berasal dari Ιακχος (Iakchos), sebuah himne yang dinyanyikan untuk Dionisos. Sementara dengan julukan Liaios ("dia yang membuka ikatan"), Dionisos dikenal sebagai dewa kebebasan dan relaksasi dari rasa takut dan khawatir, dan sebagai Oinios dia adalah dewa alat pembuat minuman anggur. Di Makedonia dia disebut sebagai Pseudanor ("orang palsu"), Agrios ("liar") dan Erikriptos ("sangat tersembunyi").

Demeter (Dewi Pertanian dan Kesuburan)

Dalam mitologi Yunani, Demeter (bahasa Yunani: Δημήτηρ, Dēmētēr, kemungkinan bermakna "ibu bumi") merupakan dewi pertanian dan kesuburan. Demeter mengendalikan panen, kesuburan tanah, musim (dilambangkan dengan Horai), dan gandum. Demeter merupakan putri dari Kronos dan Rhea. Setelah lahir, Demeter dan saudara-saudaranya ditelan oleh Kronos, yang takut jika suatu saat nanti tahtanya akan digulingkan oleh anak-anaknya. Demeter diselamatkan oleh Zeus dan kadang-kadang disebut sebagai salah seorang dewa Olimpus menggantikan Hades karena Hades lebih sering berada di dunia bawah.
Demeter adalah dewi yang mengajari manusia bercocok tanam sehingga manusia meninggalkan cara hidup berburu dan meramunya menjadi bercocok tanam. Rambut Demeter melambangkan bulir-bulir gandum yang merupakan simbolnya. Demeter juga digambarkan mengenakan polos, mahkota berbentuk lingkaran yang dikenakan oleh para dewi. Demeter memiliki seorang anak bernama Persefone yang menjadi istri dari Hades. Konon, kisah Persefone ini merupakan asal mula timbulnya empat musim. Saat Persefone tinggal bersama Hades, Demeter bersedih dan bumi mengalami musim dingin. Sementara ketika Persefone tinggal bersama Demeter, Demeter berbahagia dan saat itulah terjadi musim semi. Demeter dan Persefoen merupakan figur utama dalam kelompok pemujaan rahasia, Misteri Eleusis. Dalam kebudayaan Romawi, Demeter dikenal dengan nama "Ceres". Kemungkinan nama Ceres ini merupakan sumber inspirasi dari sebuah merk bahan makanan berlapis coklat yang sering digunakan untuk melapisi roti. Bahan makanan tersebut terbuat dari coklat berbentuk seperti butiran padi.
Yang menarik adalah ternyata Indonesia, khususnya Jawa, memiliki sosok dewi yang mirip dengan karakter Demeter yaitu Dewi Sri yang dikenal sebagai dewi kesuburan.

Pemujaan
Pusat pemujaannya adalah di Eleusis terutama oleh kelompok rahasia Misteri Eleusis. Dalam Himne Homer untuk Demeter, bertahun sekitar abad ke-7 SM, Demeter disebut sebagai "pembawa musim", yang menunjukkan bahwa dia disembah jauh sebelum dia menjadi salah seorang dewa Olimpus. Demeter dan putrinya Persefone adalah figur utama dalam Misteri Eleusis yang juga muncul lebih awal daripada cerita Dewa Olimpus.
Tempat penting lainnya adalah di Thelpousa dan Figaleia di Arkadia. Kelompok rahasia penyembah Demeter di Arkadia mengetahui nama asli dari putri Demeter dan Poseidon, seorang perempuan yang oleh kalangan luar disebut sebagai Desponia. Untuk menghormati Demeter dari Mysia, sebuah festival diselenggarakan selama tujuh hari di Pellené, Arkadia.
Di Thelpousa, dia dikenal sebagai Demeter Erinys, atau "Demeter sang kemurkaan". Dalam sebuah kuil di Oncion, terdapat patung Demeter yang memegang keranjang di tangan kiri dan obor di tangan kanan. Dia juga disebut Demeter yang Mandi, untuk menggambarkan Demeter yang mandi di sungai Ladon setelah diperkosa oleh Poseidon. Ada patung setinggi enam kaki yang menggambarkannya sebagai dewi yang sedang mandi. Patung tersebut sering disalahartikan sebagai patung Themis.
Sementara Di Figaleia, ada gua yang dikeramatkan untuk Demeter. Di gua itulah Demeter berdiam setelah diperkosa oleh Poseidon. Di gua itu, Demeter hanya memakai pakaian hitam sehingga dia diebut Demeter Hitam. Di sana juga ada patung kayu Demeter, dia digambarkan sedang duduk di atas batu dengan tubuh perempuan, kepala kuda, dan kedua tangan memegang burung merpati dan lumba-lumba. Berikut adalah laporan Pausanias.
Gunung kedua, Gunung Elaios, sekitar 30 stadia dari Figalia, dan memiliki gua yang dikeramatkan untuk Demeter Melaine ("Hitam")... Orang-orang Figalia berkata, mereka mengetahui bahwa gua itu dikeramatkan untuk Demeter, dan menempatkan sebuah patung kayu di dalamnya. Patung tersebut dibuat dengan penampilan sebagai berikut: Dia duduk di atas batu, dan bentuknya terlihat seperti perempuan kecuali kepalanya. Dia memiliki kepala dan rambut kuda, dan ular serta berbagai binatang buas muncul dari kepalanya. Panjang pakaiannya mencapai kakinya, dan dia memegang lumba-lumba di satu tangan, merpati di tangan yang lain......Mereka berkata mereka bahwa mereka menamakannya Hitam karena pakaian yang dikenakannya. Tetapi mereka tidak ingat siapa yang membuat patung itu atau bagaimana patung itu bisa terbakar; tetapi ketika patung itu hancur, orang-orang Figalia tidak membuat patung baru untuk sang dewi dan berhenti mengadakan festival atau persembahan untuknya, sampai akhirnya ketandusan melanda tanah itu.
—Pausanias, Description of Greece 8.42.1.


Penggambaran
Demeter biasanya digambarkan mengendarai kereta perang, dan sering diasosiakan dengan unsur-unsur pertanian, termasuk buah, bunga, dan bulir gandum. Dia juga kadang-kadang digambarkan bersama dengan putrinya, Persefone. Demeter biasanya tidak digambarkan bersama pasangan pria. Ada sebuah patung hitam Demeter yang dibuat oleh Onatas.

Julukan
Dalam lembaran Linear B, Demeter dan Persefone disebut sebagai to theo ("Dua Dewi"). Demeter juga disebut sebagai Akhea di kota Athena oleh para Gefiraea yang bermigrasi dari Boeotia. Beberapa julukannya yang lain adalah:
  • Potnia ("nyonya"),
  • Erinys ("keras kepala"),
  • Thesmoforos ("pembuat aturan"),
  • Khloe ("tunas hijau"),
  • Maloforos ("pembawa apel" atau "pembawa domba"),
  • Kidaria,
  • Lusia ("mandi"),
  • Thermasia ("kehangatan").

Athena (Dewi Kebijaksanaan, Strategi, Perang)

Patung Athena
Athena atau Athene (Attika: Ἀθηνᾶ, Athēnā atau Ἀθηναία, Athēnaia; Epik: Ἀθηναίη, Athēnaiē; Ionia: Ἀθήνη, Athēnē; Doria: Ἀθάνα, Athana; bahasa Latin: Minerva), juga disebut Pallas Athena atau Pallas Athene (Παλλάς Αθηνά; Παλλάς Άθήνη) dalam mitologi Yunani adalah dewi kebijaksanaan, strategi, dan perang. Athena juga dikenal sebagai dewi yang menolong para pahlawan. Athena adalah seorang dewi yang terlahir sebagai perempuan dewasa dan tak pernah digambarkan sebagai anak kecil. Athena tidak memiliki suami atau kekasih sehingga disebut sebagai parthenos ("perawan"), Hefaistos pernah mencoba memperkosanya namun gagal. Kuil Parthenon di kota Athena, Yunani adalah kuilnya yang paling terkenal. Menurut legenda, Athena adalah putri kesayangan Zeus, dewa terkuat. Ibunya adalah
dewi Metis, yang merupakan dewi pemikiran dan kepandaian, dan terkenal sebagai dewi kebijaksanaan. Athena diberkahi kekuatan oleh ayahnya, kepandaian dan kebijaksanaan oleh ibunya.
Dalam legenda lain Pallas dianggap sebagai ayahnya, maka ia sering diberi gelar Pallas Athena (Παλλάς Αθηνά). Selain itu juga ada yang menyebutkan kalau Athena berhasil membunuh Pallas dalam perang Dewa melawan Titan sehingga diberi gelar Pallas Athena.
Athena pernah mengubah Medusa yang asalnya seorang gadis cantik menjadi monster. Di kemudian hari Perseus memenggal kepala Medusa dan memberikannya pada Athena, sang dewi lalu memasang kepala Medusa pada perisainya atau pada Aigis.
Athena dihubungkan oleh bangsa Etruria dengan dewi mereka yang bernama Menrva, dan kemudian diadaptasi oleh orang Romawi sebagai Minerva. Athena ditemani oleh seekor burung hantu kecil dan dewi kemenangan, Nike. Dia juga sering digambarkan memegang tombak.

Asal-Usul
Pemujaan terhadap Athena sebagai pelindung kota Athena tampaknya telah ada sejak masa kuno dan sangat kental sehingga mitos-mitos kuno mengenai dirinya beradaptasi terhadap perubahan budaya. Filsuf Yunani, Plato (429–347 SM), mengidentikannya dengan dewi Libya, Neith, dewi perang dan perburuan dari Mesir sejak periode pradinasti, dan menghubungkannya dengan kegiatan menenun. Sejarawan Yunani, Herodotos (484–425 SM), juga menyebutkan bahwa penduduk Sais di mesir menyembah seorang dewi bernama Neith; dan mereka mengidentikannya dengan Athena. Beberapa orang Yunani juga mengenal tempat kelahiran Athena adalah di sisi sungai Triton di Libya. Ahli masa klasik Martin Bernal membuat "Teori Athena Berkulit Hitam" (Athena yang berasal dari Libya) untuk menjelaskan asal mula ini dengan menyatakan bahwa konsep Neith dibawa ke Yunani dari Mesir melalui "sejumlah besar peradaban dan kebudayaan pada milenium kedua dan ketiga.." Athena sebagai dewi filsafat menjadi bagian pemujaan pada akhir abad kelima dan masa Yunani klasik.

Relief Athena di Istana Louvre
Etimilogi
Athena diasosiasikan dengan kota Athena karena di sana adalah tempat dia melindungi persaudaraan perempuan, yaitu para Athenai. Pada masa sebelumnya, di Mikene sang dewi disebut sebagai Mikene, dan Mikene merupakan nama persaudaraan perempuan di sana. Di Thebes dia disebut Thebe, dan nama kota Thebae atau Thebes itu juga berasal dari sana. Dengan demikian, di kota Athena, dia disebut sebagai dewi Athena, dan kota itu disebut Athenae atau Athena. Apakah namanya ada dalam bahasa Etokreta atau tidak hanya bisa diketahui jika Linear A berhasil diuraikan.
Günther Neumann berpendapat bahwa nama Athena kemungkinan berasal dari bahasa Lidia. Di Linear B Knossos, ditemukan tulisan A-TA-NA PO-TI-NI-JA /Athana potniya/. Meskipun Athana potniya sering diterjemahkan sebagai Nyonya Athena, sebenarnya secara harfiah itu bermakna "potnia dari At(h)ana", yang kemungkinan bermakna perempuan-perempuan dari kota Athena; Dalam Lienar B, hubungan antara dewi Athena dan kota Athena tidak terlalu jelas. Di Linear B juga ditemukan tulisan A-TA-NO-DJU-WA-JA /Athana diwya/, bagian terakhir tersebut dikenal di Yunani kuno sebagai Diwia (DI-U-JA atau DI-WI-JA dalam bahasa Mikene), bermakna dewa.
Dalam salah satu dialognya Kratilos, filsuf Yunani Plato, 428/427 SM – 348/347 SM, memberi pendapat mengenai asal-usul nama Athena. Menurutnya, nama Athena berasal dari Atheonóa (Ἀθεονόα), yang berasal dari kata theos ("dewa") dan nous ("pikiran"). Etimologi tersebut menunjukkan asal-usulnya sebagai dewi kebijaksanaan yang selalu menggunakan pikiran.

Artemis (Dewi Perburuan)

Patung Artemis
Artemis (bahasa Yunani: Ἄρτεμις) dalam mitologi Yunani adalah dewi perburuan, alam liar, hewan liar, perawan, dan perbukitan. Dia adalah pembawa dan penghalau penyakit pada perempuan serta merupakan Dewi yang menolong dalam proses kelahiran. Dia merupakan putri dari Zeus dan Leto, serta saudari kembar Apollo. Dia digambarkan sebagai pemburu dan membawa busur dan anak panah. Rusa dan pohon siprus dikeramatkan baginya. Menurut beberapa pendapat, Artemis berasal dari masa pra-Yunani.
Pada perkembangan selanjutnya, Artemis dihubungkan dengan Selene, dewi bulan Yunani yang sering digambarkan dengan bulan sabit di kepalanya. Pada akhir masa Hellenistik, dia juga dianggap sebagai dewi kelahiran (diadaptasi dari tugas Eileithyia). Dalam mitologi Romawi dia dikenali sebagai Diana, dan dalam mitologi Etruska dia dikaitkan dengan dewi Artume. Selain itu, dia juga dikaitkan dengan dewi Hekate.

Etimologi
Ada hipotesis yang menghubungkan Artemis dengan *h₂ŕ̥tḱos ("beruang"), yanng berakar dari Proto-Indo-Eropa, karena adanya pemujaan pada Artemis di Brauronia dan Arkouditessa. Tetapi ada juga yang menghubungkannya dengan nama dari Anatolia, karena itu adalah istilah untuk beruang dalam bahasa Hittis, Bukti paling awal mengenai nama Artemis terdapat dalam lembaran linear B yang ditemukan di Pylos, di sana tertulis A-TI-MI-TE. Sementara Artemis disebut di Lydia sebagai Artimus. Dalam etimologi yang lebih tradisional mengenai Yunani kuno, nama Artemis dihubungkan dengan "ἀρτεμής" (artemes), "aman", atau "ἄρταμος" (artamos) "penjagal".

Julukan

Sebagai Aeginaea (bahasa Yunani: αιγανέα), Artemis disembah di Sparta; nama tersebut bermakna pemburu dari khamois, atau pemegang tombak. Dia disembah di Naupaktus sebagai Aitole; di kota tersebut terdapat kuil yang di dalamnya ada patung Artemis dalam posisi melempar tombak. "Artemis Aetolia" ini diperkenalkan di Naupaktus oleh Philip II dari Makedonia. Strabo menceritakan adanya "Artemis Aetolia" yang lain di daerah Laut Adriatik. Sebagai Agoraea dia adalah pelindung agora. Sebagai Agrotera, dia adalah pelindung para pemburu. Di Elis dia disembah sebagai Alfea. Di Athena Artemis sering dihubungkan dengan dewi Afea. Sebagai Potnia Theron (Homer menggunakan julukan ini) dia adalah pelindung hewan liar. Sebagai Kourotrofos, dia adalah perawat kaum muda. Sebagai Lokhia, dia adalah dewi kelahiran dan persalinan. Artemis kadang-kadang disebut sebagai Kinthia, diambil dari tempat kelahirannya di Gunung Kinthus di Delos, atau Amarinthia, diambil dari nama festival untuknya yang digelar di Amarinthos di Euboea. Artemis juga kadang-kadang disebut sebagai Foibe, bentuk feminin dari julukan saudaranya Apollo, Foebos. Sebutan lain untuknya yang terkenal adalah Agrotera (pemburu) dan Soteira (penyelamat) yang diberikan oleh rakyat Arkadia untuk menghormatinya sebagai dewi pelindng kota tersebut. Julukan Parthenos Iokheira yang berarti Perawan Pembawa Panah diberikan karena ia adalah seorang perawan dan gemar berburu dengan panahnya. Elaphobolos adalah julukan untuk Artemis yang gemar berburu rusa. 

Atribut
 
Kereta 
Kereta yang digunakan oleh Artemis aalah kereta emas yang ditarik oleh empat ekor kijang bertanduk emas. Artemis memandikan kijangnya di tepi sungai di Lydia. Artemis kecil melihat seekor rusa yang lebih besar daripada kerbau dengan tanduk bersinar di Bukit Parrhasian di Arkadis. Artemis begitu menginginkannya dan merasa bahwa rusa itu sangat pas untuk dirinya. Artemis memiliki kereta emas dan tali kekangnya dari emas. 

Busur dan Panah
Atribut ini adalah atribut yang paling penting bagi dewi perburuan. Berdasarkan Kalimakos dan Homer, baik busur dan panah Artemis berwarna emas yang dibuat oleh Kiklops, seperti yang ia minta pada ayahnya (Zeus). Selain untuk berburu, Artemis menggunakan panahnya untuk membawa penyakit dan kematian tiba - tiba. Busur pun dijadikan lambang bulan di kemudian hari. 

Tombak dan Jala
Selain busur dan panah, Artemis juga memakai tombak untuk berburu dan berolahraga. Sementara Jala berhubungan dengan Artemis sebagai Dewi danau, mata air, dan memancing. 

Obor
Obor yang dibawa Artemis berhubungan dengan mitosnya sebagai Hekate, dewi kegelapan, penyihir, dan dunia bawah. Hekate membawakan obor untuk menerangi jalan Demeter yang mencari putrinya, Persefon ke dunia bawah. Banyak kuil Artemis terutama di Arkadia yang menggambarkan dirinya membawa obor di tangan kanan, panah di bahunya, dan anjing di tangan kiri. 

Lira
Artemis disebut sebagai dewi musik dan tarian perawan hingga ia seing telihat memegang lira. 

Fauna
  • Rusa (Yunani: έλάφοζ-Elaphos): Rusa merupakan satu - satunya yang disakralkan oleh Artemis sendiri untuk dirinya setelah untuk pertama kalinya ia melihat rusa dan terpesona. Bagi para pemburu, rusa disukai karena ketangkasan dan kegesitannya. Salah satu rusa yang disakralkan untuk Artemis adalah Rusa Kerinitia (Yunani: έλάφοζ Κερυνίτη-Elaphos Keriniti) yang dijadikan tugas ketiga Herakles. Herakles atas perintah Euristheus harus membawa Rusa Kerinitia yang sangat sakral bagi Artemis hidup - hidup. Herkules akhirnya memohon - mohon pada Artemis untuk dimaafkan dan berjanji akan mengembalikannya. Artemis memaafkan Herakles, namun ia menyerang Euristheus dengan mengirimkan penyakit.
  • Babi Hutan (Yunani: κάπρος-Kaprhos) : Babi hutan juga merupakan binatang yang tangguh hingga para pemburu mengkeramatkannya untuk Artemis sebagai penghormatan atas kemampuan berburunya. Babi Hutan Erimathos merupakan salah satu babi hutan keramat bagi Artemis yang merupakan tugas Herkules untuk menangkapnnya. Adonis dibunuh oleh Artemis karena kesombongannya dengan diseruduk oleh babi hutan (meski ada juga versi bahwa Ares yang cemburulah babi hutan itu). Oineus yang lupa memberikan sesembahan pada Artemis juga menjadi sasaran Babi Kalidonia yang mengamuk.
  • Beruang (Yunani: άρκτος-Arktos) : Pensakralan beruang untuk Artemis berkaitan erat dengan kisah dari Kultus Brauron yang kemudian diceritakan oleh seorang penyair Bizantium, Suidas. Artemis dikisahkan menjinakan seekor beruang dan memperkenalkannya pada rakyat Atena. Iya mengizinkan mereka untuk bermain dengan beruang itu dan menjaganya hingga seorang gadis cilik dan temannya mengganggu beruang itu. Beruang yang marah kemudian menyerang si gadis yang kemudian menangis. Kakak dari gadis itu tidak terima dan membunuh si beruang sehingga Artemis marah dan mengirimi mereka penyakit. Seorang peramal kemudian mengatakan untuk membayar darah beruang itu, mereka harus memberikan anak - anak gadis mereka yang berusia tidak lebih dari sepuluh tahun dan tidak kurang dari lima tahun untuk melayani Artemis di kuilnya dan tidak diizinkan untuk menikah sebelum mereka melayani Artemis.
  • Ayam Guinea (Yunani: μέλατασ-Melatas) : Ayam Guinea merupakan perwujudan dari Para Meleagrid, putri dari Aitolia yang kakaknya, Meleagros terbunuh pada penyerangan babi hutan yag ditujukan pada Oineus. Karena bersedih, Artemis mengubah mereka menjadi ayam guinea dan memelihara mereka dengan penuh kasih sayang.
  • Ayam hutan : Ayam hutan berdasarkan Aelian adalah binatang kesayangan Artemis dan Leto, ibunya.
Flora
Baik Pohon Sipres maupun Pinus sama - sama diklaim sebagai tempat Leto berlindung ketika melahrikan Artemis. Yang mana yang benar hingga saat ini belum diketahui. Asfodel dan Amarath juga sakral bagi Artemis.

Ares (Dewa Perang)

Patung Ares di Villa Hadrian
Ares (Yunani kuno: Ἄρης [árɛːs], Yunani modern: Άρης [ˈaris]) merupakan dewa perang dalam mitologi Yunani. Ares adalah anak dari Zeus dan Hera dan termasuk dalam 12 Dewa Olimpus. Dua pengawal utamanya adalah Fobos dan Deimos. Ares adalah dewa yang haus darah dan merupakan perwujudan dari pembunuhan Ares berkuasa atas alat-alat perang, penyerangan dan pertahanan kota, pemberontakan, penjarahan, kejantanan dan keberanian. Burung hering dan anjing adalah binatang keramat bagi Ares. Dalam Iliad, dia muncul dengan dikelilingi oleh berbagai penjelmaan dari kengerian perang tetapi dalam Odyssey karakternya agak sedikit melunak.
Ares juga terlibat dalam pendirian kota Thebes. Dalam mitologi Romawi ia dikenal dengan nama dewa Mars. Nama Mars menjadi nama salah satu planet yang dekat dengan bumi dan memiliki 2 bulan yang dinamai berdasarkan nama pengawalnya (Phobos dan Deimos). Nama bulan Maret merupakan persembahan baginya.

Etimologi
Asal namanya berhubungan dengan bahasa Yunani ἀρή (are), pengembangan dari ἀρά (ara), "kutukan, kehancuran". Sedangkan nama Mars kemugkinan berhubungan dengan kata Yunani μάρναμαι (marnamai), "bertarung, bertempur" atau dengan bahasa Hindi atau Punjab maarna (membunuh).

Karakteristik
Dalam mitologi Yunani, ada beberapa dewa yang melambangkan berbagai aspek dari peperangan, misalnya Athena yang melambangkan kebijaksanaan dan strategi perang, dan melindungi manusia serta tempat tinggalnya selama perang. Sementara Ares, di pihak lain, merupakan simbol dari keberutalan, kekejaman, dan horor dari perang. Athena dan Ares bermusuhan. Saudari Ares, Eris, memicu peperangan, Zeus mengarahkan jalannya perang, tetapi Ares mencintai perang untuk kesenangannya sendiri, dia menikmati hiruk-pikuk dan teriakan dalam perang, pembantaian manusia, dan penghancuran kota. Dia bahkan tidak mengikuti semangat keberpihakan, dia kadang-kadang mendukung satu pihak lalu membantu pihak lainnya, dia hanya melakukannya sesuai kehendak hatinya. Ares juga dianggap ikut berperan dalam kematian manusia yang disebabkan oleh wabah dan epidemi. Sifat Ares yang haus darah dan liar ini membuat dia dibenci baik oleh orang tuanya maupun oleh dewa lain.
Di antara para dewa, Ares adalah yang paling tidak dipercaya. Dalam Iliad dikatakan: "Kau adalah dewa Olimpus yang paling membenciku," Zeus berkata pada Ares, "Perselisihan, perang, dan pembantaian adalah hal yang kau sukai. Tempat kelahiran sekaligus rumah Ares terletak di antara bangsa Trakia, bangsa barbar yang suka berperang. Ke sanalah dia pergi setelah perselingkuhannya dengan Afrodit terungkap.

Sebagai dewa perang, Ares malah sering kalah dalam pertarungan. Athena pernah beberapa kali mengalahkan Ares. Herakles dan Diomedes juga pernah melukai tubuh Ares. Selain itu, Ares juga pernah dikalahkan oleh Aloadai, sepasang raksasa.

Atribut
Ares memiliki tombak berujung perunggu dan seperangkat baju perang (helm, perisai, sabuk, pelindung kaki) yang sangat bercahaya. Ares juga memiliki kereta perang yang ditarik oleh empat ekor kuda emas yang abadi dan mampu menyemburkan api: Aithon ("Api merah"), Konabos ("Kekacauan"), Flogios ("Nyala api") dan Fobos ("Rasa takut"). Istananya di Trakia merupakan benteng besi yang dipenuhi harta rampasan. 

Hewan keramat
Binatang kesukaan Ares adalah anjing. Hewan lainnya yang dikeramatkan bagi Ares adalah ular berbisa dan sekor naga yang menjaga mata air di Thebes. Burung favoritnya adalah burung pelatuk, burung hantu bertanduk, dan burung hering. Menurut Argonautica, burung keramat Ares (Ornithes Areioi) adalah burung berbulu anak panah yang menjaga kuil Ares di sebuah pulau di Laut Hitam. 

Pengawal
Deimos (teror) dan Fobos (rasa takut) adalah para pengawal Ares dalam pertempuran sekaligus anaknya dari dewi Afrodit. Pengawal Ares yang lainnya adalah Eris (saudari Ares), dewi pertengkaran, dan Enyo, dewi kekejaman dan perang yang haus darah. Ares juga ditemani oleh dewa perang lain, Enyalius, anaknya dari Enyo. Selain itu, pembantu Ares yang lain adalah Nike, dewi kemenangan.
Kehadiran Ares juga disertai oleh Kidoimos, dewa hiruk-pikuk peperangan, selain juga Makhai (dewa pertempuran), Hisminai (dewa pembantaian), Polemos (dewa perang), dan Alala, anak Polemos yang merupakan dewi seruan perang. 

Julukan
Dalam pemujaan terhadap Ares, sang dewa perang disebut juga sebagai Theritas (buas, kejam), Afneius (berlimpah), Gynaikothoinas (berpesta dengan perempuan), Alloprosallos (murah hati), Enyalius (dewa perang), Gradivus (pemimpin pasukan), dan Hiipius. Selain itu, Homer dan para penyair Yunani juga memberinya berbagai julukan, diantaranya adalah Brotoloigos (pembantai manusia), Andreiphontes (pembunuh manusia), Miaiphonos (berlumur darah), Laossoos (berperang dengan manusia), dan Teikhesipletes (penghancur kota).

Apollo (Dewa musik, pengobatan)

Apollo (bahasa Yunani: Απόλλων, Apóllōn; atau Απελλων, Apellōn) adalah Dewa cahaya, musik, pemanah, pengobatan, Matahari, dan penyair dalam mitologi Yunani dan mitologi Romawi. Ia merupakan anak dari Zeus dan Leto dan saudara kembar Artemis. Orakelnya di Delphi sangat terkenal. Banyak orang dari seluruh Yunani yang mengunjungi orakelnya untuk mencari tahu mengenai masa depan mereka. Dalam mitologi Etruska, dia dikenal sebagai Apullu. Apollo disembah baik oleh orang Yunani kuno maupun oleh orang Romawi kuno.
Ia mempunyai busur yang terbuat dari emas. Pohon salam, burung gagak, dan hewan lumba-lumba dikeramatkan untuknya.
Pengobatan dan penyembuhan dikaitkan padanya atau pada anaknya, Asklepios (dewa pengobatan), karena Apollo dipandang sebagai dewa yang membawa kesehatan, penyakit wabah. Sebagai dewa musik, Apollo adalah pemimpin para Muse (dewi musik dan nyanyian). Hermes menciptakan lira untuk Apollo dan alat musik tersebut menjadi atribut penting Apollo. Himne yang dinyanyikan untuk Apollo disebut paian. Pada masa Yunani kuno, terutama pada abad ketiga SM, dia dikaitkan dengan Helios (dewa Matahari) dan saudarinya, Artemis, dikaitkan dengan Selene (dewi bulan).

 Asal-Usul
Ada dua pendapat umum mengenai asal-usul Apollo: Salah satunya adalah bahwa Apollo berasal dari daerah timur, pendapat lainnya mengaitkan Apollo dengan bangsa Doria dan dewa mereka apellai (juga bulan Apellaios).Walter Burkert menyatakan bahwa asal-usulnya dapat dilihat dari para penyembahnya: bangsa Yunani Doria, bangsa Kreta-Minoa, dan bangsa Syro-Hittis.Menurut pendapat pertama, baik Apollo di Yunani maupun di Etruska mulai muncul di Aegea pada Zaman Besi (antara 1100 SM - 800 SM) dari Anatolia. Homer menceritakan Apollo memihak bangsa Troya dalam Perang Troya, dan dia dihubungkan dengan dewa bangsa Luwian, Apaliunas, yang tampaknya melakukan perjalanan dari timur ke barat. Dewa Aplu (dewa dari mitologi Hittis dan Hurria pada Zaman Perunggu Akhir, antara tahun 1700–1200 SM), juga mirip dengan Apollo yang diceritakan oleh Homer, yaitu sama-sama merupakan dewa wabah. Selain itu Aplu juga melambangkan dewa tikus Apollo Smitheus

Apollo (kiri) dan Artemis


Etimologi
Asal nama Apollo tidak jelas. Plato, dalam Kratilos, menghubungkan nama Apollo dengan ἀπόλυσις (apolisis), "menebus", dengan ἀπόλουσις (apolousis), "pemurnian", dan dengan ἁπλοῦν (aploun), "sederhana". Hesikhius menghubungkan nama Apollo dengan απελλα (apella) dari bahasa Doria, yang bermakna "majelis", sehingga Apollo disebut sebagai dewa politik. Kemungkinan lain adalah bahwa apellai berasal dari bentuk kuno dari Apollo yang bisa disamakan dengan Appaliunas, dewa dari Anatolia yang namanya kemungkinan bermakna "ayah singa" atau "ayah cahaya". Orang Yunani menghubungkan nama Apollo dengan kata kerja απολλυμι (apollimi) bermakna "menghancurkan". Pada masa modern, ada pendapat bahwa nama Apollo berasal dari nama dewa dari mitologi Hurria dan Hittis, Aplu, yang disembah selama "masa wabah". Aplu sendiri berasal dari mitologi Akkadia, Aplu Enlil, bermakna "putra Enlil", sebuah gelar yang diberikan pada dewa Nergal, yang dihubungkan dengan Shamash, dewa Matahari Babilonia.

Afrodit (Dewi Cinta, Kecantikan)

Afrodit (bahasa Yunani: Ἀφροδίτη) adalah dewi cinta, kecantikan, dan seksualitas dalam mitologi Yunani.Ada dua legenda berbeda mengenai kelahiran Afrodit. Versi pertama menyebutkan Afrodit adalah putri dari Zeus dan Dione, tapi legenda ini kurang populer. Versi kedua, yang didasarkan pada Theogonia karya Hesiodos, menyebutkan bahwa Afrodit dilahirkan dari alat kelamin Uranus yang dipotong oleh Titan Kronos dan dilemparkan ke laut. Alat kelamin itu ditutupi oleh buih laut dan dari buih-buih itulah Afrodit muncul.
Karena kecantikannya, para dewa takut bahwa Afrodit akan menimbulkan perpecahan di antara para dewa, karena itu Zeus menikahkan Afrodit dengan Hefaistos. Namun Afrodit memiliki banyak kekasih, baik dari kalangan dewa, misalnya Ares, maupun dari golongan manusia, misalnya Ankhises.
Afrodit merupakan tokoh penting dalam legenda Eros dan Psikhe, dan juga menjadi ibu angkat sekaligus kekasih Adonis. Banyak manusia dan dewa minor yang disebut-sebut sebagai anak Afrodit. Salah satu putra Afrodit yang terkenal adalah Eros (Cupid), dewa asmara.
Afrodit juga dikneal sebagai Kithireia (Wanita dari Kythira) dan Kipris (Wanita dari Siprus) karena kedua tempat tersebut dianggap sebagai tempat kelahiran Afrodit. Tanaman myrtle, burung dara, burung gereja, kuda dan angsa dikeramatkan untuknya.
Dalam mitologi Romawi, dia dikenal sebagai Venus. Orang Yunani juga mengidentikkan dewi Mesir kuno, Hathor, dengan Afrodit. Secara historis, pemujaannya di Yunani berasal dari, atau dipengaruhi oleh, pemujaan dewi Astarte di Punisia.
Afrodit memiliki banyak nama lokal lainnya, seperti misalnya Akidalia, Kythereia dan Kerigo, yang digunakan di daerah tertentu di Yunani. Tiap-tiap nama memiliki sedikit perbedaan dalam hal kultusnya namun secara keseluruhan orang Yunani mengenali kesamaan mereka sebagai satu Afrodit. Para filsuf Attika pada abad keempat SM memisahkan dewi Afrodit menjadi dua, yaitu Afrodit surgawi (Afrodit urania) dengan prinsip-prinsip transender dan Adoridt umum yang dikenal oleh orang-orang (Afrodit Pandemos).

Asal-Usul
Afrodit memiliki banyak padanan dalam mitologi lain, di antaranya adalah Inanna (mitologi Sumeria), Astarte (mitologi Funisia), Astghik (mitologi Armenia), Turan (mitologi Etruska), dan Venus (mitologi Romawi). Dia memiliki kesamaan dengan dewi-dewi fajar dari mitologi Indo-Eropa seperti Ushas atau Aurora. Pemujaan Afrodit berasal dari daerah timur: menurut Pausanias, pemujaan pertamanya didirikan di Asiria. Setelah itu, orang-orang Funisia menyebarkan pemujaan Afrodit pada orang-orang di Kythira. Dikatakan bahwa Afrodit mampu membuat semua pria jatuh cinta padanya pada pandangan pertama.
Afrodit juga banyak memiliki nama lainnya, seperti Akidalia, Kythiria, Pandemos dan Kerigo. Nama-nama ini digunakan di daerah-daerah tertentu di Yunani. Ketika kota-kota Yunani bergabung, nama-nama itu terabaikan, dan nama Arodit dipakai sebagai gantinya.

Thalassa (Dewi Laut; Istri pontus)

Thalassa (bahasa Yunani: Θάλασσα) atau dikenal juga sebagai Thalatta dan Thalath, dalam mitologi Yunani adalah dewi laut awal, putri dari Aither dan Hemera. Bersama Pontos, dia adalah ibu dari sembilan Telkhines dan Halia. Terkadang dia juga dianggap sebagai ibu dari Afrodit dari perkawinannya dengan Uranus. Dia merupakan perwujudan dari laut Mediterania.

Tartaros (bagian tergelap dan terdalam dari dunia bawah)

Tartaros (bahasa Yunani: Τάρταρος) berasal dari mitologi Yunani Kuno. Tartatos diasosiasikan sebagai suatu tempat di bawah tanah yang kelam dan kejam (ada juga yang menyebutkannya sebagai neraka). Tartaros dipakai oleh dewa Zeus untuk mengurung sekaligus menghukum para perusak dan penjahat, seperti Titan, Tantalos dan lainnya.