Demeter adalah dewi yang mengajari manusia bercocok tanam sehingga manusia meninggalkan cara hidup berburu dan meramunya menjadi bercocok tanam. Rambut Demeter melambangkan bulir-bulir gandum yang merupakan simbolnya. Demeter juga digambarkan mengenakan polos, mahkota berbentuk lingkaran yang dikenakan oleh para dewi. Demeter memiliki seorang anak bernama Persefone yang menjadi istri dari Hades. Konon, kisah Persefone ini merupakan asal mula timbulnya empat musim. Saat Persefone tinggal bersama Hades, Demeter bersedih dan bumi mengalami musim dingin. Sementara ketika Persefone tinggal bersama Demeter, Demeter berbahagia dan saat itulah terjadi musim semi. Demeter dan Persefoen merupakan figur utama dalam kelompok pemujaan rahasia, Misteri Eleusis. Dalam kebudayaan Romawi, Demeter dikenal dengan nama "Ceres". Kemungkinan nama Ceres ini merupakan sumber inspirasi dari sebuah merk bahan makanan berlapis coklat yang sering digunakan untuk melapisi roti. Bahan makanan tersebut terbuat dari coklat berbentuk seperti butiran padi.
Yang menarik adalah ternyata Indonesia, khususnya Jawa, memiliki sosok dewi yang mirip dengan karakter Demeter yaitu Dewi Sri yang dikenal sebagai dewi kesuburan.
Pemujaan
Pusat pemujaannya adalah di Eleusis terutama oleh kelompok rahasia Misteri Eleusis. Dalam Himne Homer untuk Demeter, bertahun sekitar abad ke-7 SM, Demeter disebut sebagai "pembawa musim", yang menunjukkan bahwa dia disembah jauh sebelum dia menjadi salah seorang dewa Olimpus. Demeter dan putrinya Persefone adalah figur utama dalam Misteri Eleusis yang juga muncul lebih awal daripada cerita Dewa Olimpus.
Tempat penting lainnya adalah di Thelpousa dan Figaleia di Arkadia. Kelompok rahasia penyembah Demeter di Arkadia mengetahui nama asli dari putri Demeter dan Poseidon, seorang perempuan yang oleh kalangan luar disebut sebagai Desponia. Untuk menghormati Demeter dari Mysia, sebuah festival diselenggarakan selama tujuh hari di Pellené, Arkadia.
Di Thelpousa, dia dikenal sebagai Demeter Erinys, atau "Demeter sang kemurkaan". Dalam sebuah kuil di Oncion, terdapat patung Demeter yang memegang keranjang di tangan kiri dan obor di tangan kanan. Dia juga disebut Demeter yang Mandi, untuk menggambarkan Demeter yang mandi di sungai Ladon setelah diperkosa oleh Poseidon. Ada patung setinggi enam kaki yang menggambarkannya sebagai dewi yang sedang mandi. Patung tersebut sering disalahartikan sebagai patung Themis.
Sementara Di Figaleia, ada gua yang dikeramatkan untuk Demeter. Di gua itulah Demeter berdiam setelah diperkosa oleh Poseidon. Di gua itu, Demeter hanya memakai pakaian hitam sehingga dia diebut Demeter Hitam. Di sana juga ada patung kayu Demeter, dia digambarkan sedang duduk di atas batu dengan tubuh perempuan, kepala kuda, dan kedua tangan memegang burung merpati dan lumba-lumba. Berikut adalah laporan Pausanias.
“ | Gunung kedua, Gunung Elaios, sekitar 30 stadia dari Figalia, dan memiliki gua yang dikeramatkan untuk Demeter Melaine ("Hitam")... Orang-orang Figalia berkata, mereka mengetahui bahwa gua itu dikeramatkan untuk Demeter, dan menempatkan sebuah patung kayu di dalamnya. Patung tersebut dibuat dengan penampilan sebagai berikut: Dia duduk di atas batu, dan bentuknya terlihat seperti perempuan kecuali kepalanya. Dia memiliki kepala dan rambut kuda, dan ular serta berbagai binatang buas muncul dari kepalanya. Panjang pakaiannya mencapai kakinya, dan dia memegang lumba-lumba di satu tangan, merpati di tangan yang lain......Mereka berkata mereka bahwa mereka menamakannya Hitam karena pakaian yang dikenakannya. Tetapi mereka tidak ingat siapa yang membuat patung itu atau bagaimana patung itu bisa terbakar; tetapi ketika patung itu hancur, orang-orang Figalia tidak membuat patung baru untuk sang dewi dan berhenti mengadakan festival atau persembahan untuknya, sampai akhirnya ketandusan melanda tanah itu. | ” |
—Pausanias, Description of Greece 8.42.1. |
Penggambaran
Demeter biasanya digambarkan mengendarai kereta perang, dan sering diasosiakan dengan unsur-unsur pertanian, termasuk buah, bunga, dan bulir gandum. Dia juga kadang-kadang digambarkan bersama dengan putrinya, Persefone. Demeter biasanya tidak digambarkan bersama pasangan pria. Ada sebuah patung hitam Demeter yang dibuat oleh Onatas.
Julukan
Dalam lembaran Linear B, Demeter dan Persefone disebut sebagai to theo ("Dua Dewi"). Demeter juga disebut sebagai Akhea di kota Athena oleh para Gefiraea yang bermigrasi dari Boeotia. Beberapa julukannya yang lain adalah:
- Potnia ("nyonya"),
- Erinys ("keras kepala"),
- Thesmoforos ("pembuat aturan"),
- Khloe ("tunas hijau"),
- Maloforos ("pembawa apel" atau "pembawa domba"),
- Kidaria,
- Lusia ("mandi"),
- Thermasia ("kehangatan").
0 komentar
Post a Comment