Dewi
Showing posts with label Dewi. Show all posts
Showing posts with label Dewi. Show all posts

Hestia (Dewi Perapian dan Keluarga)

Dalam mitologi Yunani, Hestia (bahasa Yunani: Ἑστία) adalah dewi perapian, dan keluarga. Hestia adalah anak tertua dari Kronos dan Rhea. Hestia menerima persembahan pertama dalam setiap ritual dalam rumah tangga. Tungku perapian merupakan tempat suci untuknya. Dia digambarkan sebagai perempuan sederhana yang berkerudung. Dia duduk di singgasana kayu polos dengan bantal wol putih. Orakel Delfi awalnya merupakan tempat suci Hestia sebelum diambil aliih oleh Apollo.
Dalam Mitologi Romawi, dia dikenal sebagai Vesta, dewi yang juga melambangkan perapian. Tidak banyak informasi mengenai Hestia dalam mitologi dan satra kuno tetapi Hestia (dan Vesta) merupakan dewi yang penting dalam kebudayaan Yunani dan Romawi kuno.

Dalam Mitologi
Hestia adalah salah seorang anak yang ditelan oleh ayahnya, Kronos. Ketika Kronos memuntahkan kembali semua anaknya akibat ramuan Zeus, Hestia adalah yang terakhir dikeluarkan. Dengan demikian dia adalah anak pertama (dari Rhea) sekaligus anak terakhir (dari Kronos).
Setelah perang Titanomakhia, Hestia menyatakan pada saudara-saudaranya bahwa dia ingin selalu menjadi perawan. Hestia lalu bersumpah di atas kepala Zeus bahwa dia tidak akan terikat pernikahan dan tidak akan tersentuh hasrat cinta dan seksual.
Menurut kaum Fasti, penyair Ovid menulis bahwa Hestia pernah hampir diperkosa oleh Priapos, putra Dionisos dan Afrodit. Suatu hari Hestia dan para dewa tertidur setelah makan bersama. Priapos mengendap-endap mendekati Hestia. Hestia terbangun dan melihat bahwa Priapos hampir menindihnya. Hestia menjerit sangat keras dan Priapos pun ketakutan.

Hera (Dewi Pernikahan)

Hera (bahasa Yunani: Ἥρα atau Ἥρη) adalah dewi pernikahan adalah dalam mitologi Yunani. Hera merupakan kakak perempuan sekaligus istri Zeus. Hera adalah anak dari Kronos dan Rea dan merupakan salah satu dari 12 Dewa Olimpus. Dalam mitologi Romawi, Hera dihubungkan dengan Juno. Sapi dan merak adalah hewan yang dikeramatkan untuknya. Ia digambarkan sebagai dewi yang penuh keagungan dan penuh hikmat. Hera sering ditahtakan dan dimahkotai dengan polos (mahkota berbentuk lingkaran yang hanya dikenakan oleh beberapa dewi besar).
Hera dikenal atas sifatnya yang pencemburu dan pendendam, terutama pada selingkuhan dan anak-anak Zeus. Hera juga pernah murka pada Pelias karena melakukan pembunuhan di kuil Hera, dan pada Paris yang tidak memilih Hera sebagai dewi tercantik melainkan memilih Afrodit sebagai yang tercantik.

Etimologi
Walter Burkert menghubungkan nama Hera dengan hora (‘ωρα, musim). Ada juga pendapat bahwa Hera merupakan bentuk feminin dari hērōs (‘ηρως, tuan). Namun John Chadwick, seorang pengurai Linear B, mengatakan bahwa kaitan antara Hera dengan 'hero' tidaklah jelas Di Linear B sendiri, Hera disebut sebagai E-ra.

Julukan
Berikut ini adalah beberapa julukan dan gelar Hera:
  • Αἰγοφάγος (Aigophágos) 'Pemakan kambing' (di antara orang Lakadaimos)
  • Ἀκραῖα (Akráia) 'Yang berderajat tinggi'
  • Ἀργεία (Argéia) 'Dari Argos'
  • Βασίλεια (Basíleia) 'Ratu'
  • Βουναία (Bounáia) 'Dari gundukan tanah' (di Korintus)
  • Βοῶπις (Boṓpis) 'Bermata sapi' atau 'Berwajah sapi'
  • Λευκώλενος (Leukṓlenos) 'Berlengan putih'
  • Παῖς (Pais) 'Anak' (sebagai dewi perawan)
  • Παρθένος (Parthénos) 'perawan'
  • Τελεία (Teléia) (sebagai dewi pernikahan)
  • Χήρη (Chḗrē) 'Janda'

Hera Dalam Mitologi

Hera sedang berhubungan seksual dengan Zeus.
Hera Dan Zeus
Zeus adalah adik Hera. Zeus menyukai Hera tetapi Hera selalu menolaknya, karena itu Zeus menggunakan tipu muslihat untuk mendapatkan Hera. Zeus mengubah dirinya menjadi burung tekukur. Ketika Hera melihat burung tersebut, dia mendekatkan burung tersebut ke payudaranya, saat itulah Zeus berubah kembali dan memperkosa Hera. Untuk menutupi rasa malunya, Hera pun menikahi Zeus. Sejak saat itu Hera menjadi ratu para dewa.
Zeus senang berselingkuh, dan Hera sangat marah terhadap perempuan yang menjadi wanita selingkuhan Zeus. Hera memusuhi wanita-wanita tersebut termasuk juga anak-anak mereka.

Anak-Anak Hera
Keturunan Hera dengan Zeus antara lain, Ares (dewa perang), Hebe (dewi masa muda), Eris (dewi perselisihan), dan Eileithiia (dewi kelahiran). Karena Hera iri dengan Zeus yang melahirkan Athena sendirian, maka Hera juga melahirkan Hefaistos tanpa suami. Sementara versi lain mengatakan bahwa Hefaistos adalah anak dari Hera dan Zeus, dan karena Hera dan Zeus merasa jijik dengan Hefaistos yang buruk rupa, maka ia dibuang dari gunung Olimpus.
Hefaistos kemudian merencanakan balas dendam pada Hera dengan membuat sebuah singgasana, ketika Hera duduk di singgasana tersebut Hera langsung terjebak dan tidak bisa melepaskan diri. Para dewa yang lain memohon pada Hefaistos untuk kembali ke Olimpus namun Hefaistos menolak. Dionisos berhasil membuat Hefaistos mabuk dan membawanya ke Olimpus dengan bagal. Hefaistos akhirnya melepaskan Hera setelah dinikahkan dengan Afrodit

Demeter (Dewi Pertanian dan Kesuburan)

Dalam mitologi Yunani, Demeter (bahasa Yunani: Δημήτηρ, Dēmētēr, kemungkinan bermakna "ibu bumi") merupakan dewi pertanian dan kesuburan. Demeter mengendalikan panen, kesuburan tanah, musim (dilambangkan dengan Horai), dan gandum. Demeter merupakan putri dari Kronos dan Rhea. Setelah lahir, Demeter dan saudara-saudaranya ditelan oleh Kronos, yang takut jika suatu saat nanti tahtanya akan digulingkan oleh anak-anaknya. Demeter diselamatkan oleh Zeus dan kadang-kadang disebut sebagai salah seorang dewa Olimpus menggantikan Hades karena Hades lebih sering berada di dunia bawah.
Demeter adalah dewi yang mengajari manusia bercocok tanam sehingga manusia meninggalkan cara hidup berburu dan meramunya menjadi bercocok tanam. Rambut Demeter melambangkan bulir-bulir gandum yang merupakan simbolnya. Demeter juga digambarkan mengenakan polos, mahkota berbentuk lingkaran yang dikenakan oleh para dewi. Demeter memiliki seorang anak bernama Persefone yang menjadi istri dari Hades. Konon, kisah Persefone ini merupakan asal mula timbulnya empat musim. Saat Persefone tinggal bersama Hades, Demeter bersedih dan bumi mengalami musim dingin. Sementara ketika Persefone tinggal bersama Demeter, Demeter berbahagia dan saat itulah terjadi musim semi. Demeter dan Persefoen merupakan figur utama dalam kelompok pemujaan rahasia, Misteri Eleusis. Dalam kebudayaan Romawi, Demeter dikenal dengan nama "Ceres". Kemungkinan nama Ceres ini merupakan sumber inspirasi dari sebuah merk bahan makanan berlapis coklat yang sering digunakan untuk melapisi roti. Bahan makanan tersebut terbuat dari coklat berbentuk seperti butiran padi.
Yang menarik adalah ternyata Indonesia, khususnya Jawa, memiliki sosok dewi yang mirip dengan karakter Demeter yaitu Dewi Sri yang dikenal sebagai dewi kesuburan.

Pemujaan
Pusat pemujaannya adalah di Eleusis terutama oleh kelompok rahasia Misteri Eleusis. Dalam Himne Homer untuk Demeter, bertahun sekitar abad ke-7 SM, Demeter disebut sebagai "pembawa musim", yang menunjukkan bahwa dia disembah jauh sebelum dia menjadi salah seorang dewa Olimpus. Demeter dan putrinya Persefone adalah figur utama dalam Misteri Eleusis yang juga muncul lebih awal daripada cerita Dewa Olimpus.
Tempat penting lainnya adalah di Thelpousa dan Figaleia di Arkadia. Kelompok rahasia penyembah Demeter di Arkadia mengetahui nama asli dari putri Demeter dan Poseidon, seorang perempuan yang oleh kalangan luar disebut sebagai Desponia. Untuk menghormati Demeter dari Mysia, sebuah festival diselenggarakan selama tujuh hari di Pellené, Arkadia.
Di Thelpousa, dia dikenal sebagai Demeter Erinys, atau "Demeter sang kemurkaan". Dalam sebuah kuil di Oncion, terdapat patung Demeter yang memegang keranjang di tangan kiri dan obor di tangan kanan. Dia juga disebut Demeter yang Mandi, untuk menggambarkan Demeter yang mandi di sungai Ladon setelah diperkosa oleh Poseidon. Ada patung setinggi enam kaki yang menggambarkannya sebagai dewi yang sedang mandi. Patung tersebut sering disalahartikan sebagai patung Themis.
Sementara Di Figaleia, ada gua yang dikeramatkan untuk Demeter. Di gua itulah Demeter berdiam setelah diperkosa oleh Poseidon. Di gua itu, Demeter hanya memakai pakaian hitam sehingga dia diebut Demeter Hitam. Di sana juga ada patung kayu Demeter, dia digambarkan sedang duduk di atas batu dengan tubuh perempuan, kepala kuda, dan kedua tangan memegang burung merpati dan lumba-lumba. Berikut adalah laporan Pausanias.
Gunung kedua, Gunung Elaios, sekitar 30 stadia dari Figalia, dan memiliki gua yang dikeramatkan untuk Demeter Melaine ("Hitam")... Orang-orang Figalia berkata, mereka mengetahui bahwa gua itu dikeramatkan untuk Demeter, dan menempatkan sebuah patung kayu di dalamnya. Patung tersebut dibuat dengan penampilan sebagai berikut: Dia duduk di atas batu, dan bentuknya terlihat seperti perempuan kecuali kepalanya. Dia memiliki kepala dan rambut kuda, dan ular serta berbagai binatang buas muncul dari kepalanya. Panjang pakaiannya mencapai kakinya, dan dia memegang lumba-lumba di satu tangan, merpati di tangan yang lain......Mereka berkata mereka bahwa mereka menamakannya Hitam karena pakaian yang dikenakannya. Tetapi mereka tidak ingat siapa yang membuat patung itu atau bagaimana patung itu bisa terbakar; tetapi ketika patung itu hancur, orang-orang Figalia tidak membuat patung baru untuk sang dewi dan berhenti mengadakan festival atau persembahan untuknya, sampai akhirnya ketandusan melanda tanah itu.
—Pausanias, Description of Greece 8.42.1.


Penggambaran
Demeter biasanya digambarkan mengendarai kereta perang, dan sering diasosiakan dengan unsur-unsur pertanian, termasuk buah, bunga, dan bulir gandum. Dia juga kadang-kadang digambarkan bersama dengan putrinya, Persefone. Demeter biasanya tidak digambarkan bersama pasangan pria. Ada sebuah patung hitam Demeter yang dibuat oleh Onatas.

Julukan
Dalam lembaran Linear B, Demeter dan Persefone disebut sebagai to theo ("Dua Dewi"). Demeter juga disebut sebagai Akhea di kota Athena oleh para Gefiraea yang bermigrasi dari Boeotia. Beberapa julukannya yang lain adalah:
  • Potnia ("nyonya"),
  • Erinys ("keras kepala"),
  • Thesmoforos ("pembuat aturan"),
  • Khloe ("tunas hijau"),
  • Maloforos ("pembawa apel" atau "pembawa domba"),
  • Kidaria,
  • Lusia ("mandi"),
  • Thermasia ("kehangatan").

Athena (Dewi Kebijaksanaan, Strategi, Perang)

Patung Athena
Athena atau Athene (Attika: Ἀθηνᾶ, Athēnā atau Ἀθηναία, Athēnaia; Epik: Ἀθηναίη, Athēnaiē; Ionia: Ἀθήνη, Athēnē; Doria: Ἀθάνα, Athana; bahasa Latin: Minerva), juga disebut Pallas Athena atau Pallas Athene (Παλλάς Αθηνά; Παλλάς Άθήνη) dalam mitologi Yunani adalah dewi kebijaksanaan, strategi, dan perang. Athena juga dikenal sebagai dewi yang menolong para pahlawan. Athena adalah seorang dewi yang terlahir sebagai perempuan dewasa dan tak pernah digambarkan sebagai anak kecil. Athena tidak memiliki suami atau kekasih sehingga disebut sebagai parthenos ("perawan"), Hefaistos pernah mencoba memperkosanya namun gagal. Kuil Parthenon di kota Athena, Yunani adalah kuilnya yang paling terkenal. Menurut legenda, Athena adalah putri kesayangan Zeus, dewa terkuat. Ibunya adalah
dewi Metis, yang merupakan dewi pemikiran dan kepandaian, dan terkenal sebagai dewi kebijaksanaan. Athena diberkahi kekuatan oleh ayahnya, kepandaian dan kebijaksanaan oleh ibunya.
Dalam legenda lain Pallas dianggap sebagai ayahnya, maka ia sering diberi gelar Pallas Athena (Παλλάς Αθηνά). Selain itu juga ada yang menyebutkan kalau Athena berhasil membunuh Pallas dalam perang Dewa melawan Titan sehingga diberi gelar Pallas Athena.
Athena pernah mengubah Medusa yang asalnya seorang gadis cantik menjadi monster. Di kemudian hari Perseus memenggal kepala Medusa dan memberikannya pada Athena, sang dewi lalu memasang kepala Medusa pada perisainya atau pada Aigis.
Athena dihubungkan oleh bangsa Etruria dengan dewi mereka yang bernama Menrva, dan kemudian diadaptasi oleh orang Romawi sebagai Minerva. Athena ditemani oleh seekor burung hantu kecil dan dewi kemenangan, Nike. Dia juga sering digambarkan memegang tombak.

Asal-Usul
Pemujaan terhadap Athena sebagai pelindung kota Athena tampaknya telah ada sejak masa kuno dan sangat kental sehingga mitos-mitos kuno mengenai dirinya beradaptasi terhadap perubahan budaya. Filsuf Yunani, Plato (429–347 SM), mengidentikannya dengan dewi Libya, Neith, dewi perang dan perburuan dari Mesir sejak periode pradinasti, dan menghubungkannya dengan kegiatan menenun. Sejarawan Yunani, Herodotos (484–425 SM), juga menyebutkan bahwa penduduk Sais di mesir menyembah seorang dewi bernama Neith; dan mereka mengidentikannya dengan Athena. Beberapa orang Yunani juga mengenal tempat kelahiran Athena adalah di sisi sungai Triton di Libya. Ahli masa klasik Martin Bernal membuat "Teori Athena Berkulit Hitam" (Athena yang berasal dari Libya) untuk menjelaskan asal mula ini dengan menyatakan bahwa konsep Neith dibawa ke Yunani dari Mesir melalui "sejumlah besar peradaban dan kebudayaan pada milenium kedua dan ketiga.." Athena sebagai dewi filsafat menjadi bagian pemujaan pada akhir abad kelima dan masa Yunani klasik.

Relief Athena di Istana Louvre
Etimilogi
Athena diasosiasikan dengan kota Athena karena di sana adalah tempat dia melindungi persaudaraan perempuan, yaitu para Athenai. Pada masa sebelumnya, di Mikene sang dewi disebut sebagai Mikene, dan Mikene merupakan nama persaudaraan perempuan di sana. Di Thebes dia disebut Thebe, dan nama kota Thebae atau Thebes itu juga berasal dari sana. Dengan demikian, di kota Athena, dia disebut sebagai dewi Athena, dan kota itu disebut Athenae atau Athena. Apakah namanya ada dalam bahasa Etokreta atau tidak hanya bisa diketahui jika Linear A berhasil diuraikan.
Günther Neumann berpendapat bahwa nama Athena kemungkinan berasal dari bahasa Lidia. Di Linear B Knossos, ditemukan tulisan A-TA-NA PO-TI-NI-JA /Athana potniya/. Meskipun Athana potniya sering diterjemahkan sebagai Nyonya Athena, sebenarnya secara harfiah itu bermakna "potnia dari At(h)ana", yang kemungkinan bermakna perempuan-perempuan dari kota Athena; Dalam Lienar B, hubungan antara dewi Athena dan kota Athena tidak terlalu jelas. Di Linear B juga ditemukan tulisan A-TA-NO-DJU-WA-JA /Athana diwya/, bagian terakhir tersebut dikenal di Yunani kuno sebagai Diwia (DI-U-JA atau DI-WI-JA dalam bahasa Mikene), bermakna dewa.
Dalam salah satu dialognya Kratilos, filsuf Yunani Plato, 428/427 SM – 348/347 SM, memberi pendapat mengenai asal-usul nama Athena. Menurutnya, nama Athena berasal dari Atheonóa (Ἀθεονόα), yang berasal dari kata theos ("dewa") dan nous ("pikiran"). Etimologi tersebut menunjukkan asal-usulnya sebagai dewi kebijaksanaan yang selalu menggunakan pikiran.

Artemis (Dewi Perburuan)

Patung Artemis
Artemis (bahasa Yunani: Ἄρτεμις) dalam mitologi Yunani adalah dewi perburuan, alam liar, hewan liar, perawan, dan perbukitan. Dia adalah pembawa dan penghalau penyakit pada perempuan serta merupakan Dewi yang menolong dalam proses kelahiran. Dia merupakan putri dari Zeus dan Leto, serta saudari kembar Apollo. Dia digambarkan sebagai pemburu dan membawa busur dan anak panah. Rusa dan pohon siprus dikeramatkan baginya. Menurut beberapa pendapat, Artemis berasal dari masa pra-Yunani.
Pada perkembangan selanjutnya, Artemis dihubungkan dengan Selene, dewi bulan Yunani yang sering digambarkan dengan bulan sabit di kepalanya. Pada akhir masa Hellenistik, dia juga dianggap sebagai dewi kelahiran (diadaptasi dari tugas Eileithyia). Dalam mitologi Romawi dia dikenali sebagai Diana, dan dalam mitologi Etruska dia dikaitkan dengan dewi Artume. Selain itu, dia juga dikaitkan dengan dewi Hekate.

Etimologi
Ada hipotesis yang menghubungkan Artemis dengan *h₂ŕ̥tḱos ("beruang"), yanng berakar dari Proto-Indo-Eropa, karena adanya pemujaan pada Artemis di Brauronia dan Arkouditessa. Tetapi ada juga yang menghubungkannya dengan nama dari Anatolia, karena itu adalah istilah untuk beruang dalam bahasa Hittis, Bukti paling awal mengenai nama Artemis terdapat dalam lembaran linear B yang ditemukan di Pylos, di sana tertulis A-TI-MI-TE. Sementara Artemis disebut di Lydia sebagai Artimus. Dalam etimologi yang lebih tradisional mengenai Yunani kuno, nama Artemis dihubungkan dengan "ἀρτεμής" (artemes), "aman", atau "ἄρταμος" (artamos) "penjagal".

Julukan

Sebagai Aeginaea (bahasa Yunani: αιγανέα), Artemis disembah di Sparta; nama tersebut bermakna pemburu dari khamois, atau pemegang tombak. Dia disembah di Naupaktus sebagai Aitole; di kota tersebut terdapat kuil yang di dalamnya ada patung Artemis dalam posisi melempar tombak. "Artemis Aetolia" ini diperkenalkan di Naupaktus oleh Philip II dari Makedonia. Strabo menceritakan adanya "Artemis Aetolia" yang lain di daerah Laut Adriatik. Sebagai Agoraea dia adalah pelindung agora. Sebagai Agrotera, dia adalah pelindung para pemburu. Di Elis dia disembah sebagai Alfea. Di Athena Artemis sering dihubungkan dengan dewi Afea. Sebagai Potnia Theron (Homer menggunakan julukan ini) dia adalah pelindung hewan liar. Sebagai Kourotrofos, dia adalah perawat kaum muda. Sebagai Lokhia, dia adalah dewi kelahiran dan persalinan. Artemis kadang-kadang disebut sebagai Kinthia, diambil dari tempat kelahirannya di Gunung Kinthus di Delos, atau Amarinthia, diambil dari nama festival untuknya yang digelar di Amarinthos di Euboea. Artemis juga kadang-kadang disebut sebagai Foibe, bentuk feminin dari julukan saudaranya Apollo, Foebos. Sebutan lain untuknya yang terkenal adalah Agrotera (pemburu) dan Soteira (penyelamat) yang diberikan oleh rakyat Arkadia untuk menghormatinya sebagai dewi pelindng kota tersebut. Julukan Parthenos Iokheira yang berarti Perawan Pembawa Panah diberikan karena ia adalah seorang perawan dan gemar berburu dengan panahnya. Elaphobolos adalah julukan untuk Artemis yang gemar berburu rusa. 

Atribut
 
Kereta 
Kereta yang digunakan oleh Artemis aalah kereta emas yang ditarik oleh empat ekor kijang bertanduk emas. Artemis memandikan kijangnya di tepi sungai di Lydia. Artemis kecil melihat seekor rusa yang lebih besar daripada kerbau dengan tanduk bersinar di Bukit Parrhasian di Arkadis. Artemis begitu menginginkannya dan merasa bahwa rusa itu sangat pas untuk dirinya. Artemis memiliki kereta emas dan tali kekangnya dari emas. 

Busur dan Panah
Atribut ini adalah atribut yang paling penting bagi dewi perburuan. Berdasarkan Kalimakos dan Homer, baik busur dan panah Artemis berwarna emas yang dibuat oleh Kiklops, seperti yang ia minta pada ayahnya (Zeus). Selain untuk berburu, Artemis menggunakan panahnya untuk membawa penyakit dan kematian tiba - tiba. Busur pun dijadikan lambang bulan di kemudian hari. 

Tombak dan Jala
Selain busur dan panah, Artemis juga memakai tombak untuk berburu dan berolahraga. Sementara Jala berhubungan dengan Artemis sebagai Dewi danau, mata air, dan memancing. 

Obor
Obor yang dibawa Artemis berhubungan dengan mitosnya sebagai Hekate, dewi kegelapan, penyihir, dan dunia bawah. Hekate membawakan obor untuk menerangi jalan Demeter yang mencari putrinya, Persefon ke dunia bawah. Banyak kuil Artemis terutama di Arkadia yang menggambarkan dirinya membawa obor di tangan kanan, panah di bahunya, dan anjing di tangan kiri. 

Lira
Artemis disebut sebagai dewi musik dan tarian perawan hingga ia seing telihat memegang lira. 

Fauna
  • Rusa (Yunani: έλάφοζ-Elaphos): Rusa merupakan satu - satunya yang disakralkan oleh Artemis sendiri untuk dirinya setelah untuk pertama kalinya ia melihat rusa dan terpesona. Bagi para pemburu, rusa disukai karena ketangkasan dan kegesitannya. Salah satu rusa yang disakralkan untuk Artemis adalah Rusa Kerinitia (Yunani: έλάφοζ Κερυνίτη-Elaphos Keriniti) yang dijadikan tugas ketiga Herakles. Herakles atas perintah Euristheus harus membawa Rusa Kerinitia yang sangat sakral bagi Artemis hidup - hidup. Herkules akhirnya memohon - mohon pada Artemis untuk dimaafkan dan berjanji akan mengembalikannya. Artemis memaafkan Herakles, namun ia menyerang Euristheus dengan mengirimkan penyakit.
  • Babi Hutan (Yunani: κάπρος-Kaprhos) : Babi hutan juga merupakan binatang yang tangguh hingga para pemburu mengkeramatkannya untuk Artemis sebagai penghormatan atas kemampuan berburunya. Babi Hutan Erimathos merupakan salah satu babi hutan keramat bagi Artemis yang merupakan tugas Herkules untuk menangkapnnya. Adonis dibunuh oleh Artemis karena kesombongannya dengan diseruduk oleh babi hutan (meski ada juga versi bahwa Ares yang cemburulah babi hutan itu). Oineus yang lupa memberikan sesembahan pada Artemis juga menjadi sasaran Babi Kalidonia yang mengamuk.
  • Beruang (Yunani: άρκτος-Arktos) : Pensakralan beruang untuk Artemis berkaitan erat dengan kisah dari Kultus Brauron yang kemudian diceritakan oleh seorang penyair Bizantium, Suidas. Artemis dikisahkan menjinakan seekor beruang dan memperkenalkannya pada rakyat Atena. Iya mengizinkan mereka untuk bermain dengan beruang itu dan menjaganya hingga seorang gadis cilik dan temannya mengganggu beruang itu. Beruang yang marah kemudian menyerang si gadis yang kemudian menangis. Kakak dari gadis itu tidak terima dan membunuh si beruang sehingga Artemis marah dan mengirimi mereka penyakit. Seorang peramal kemudian mengatakan untuk membayar darah beruang itu, mereka harus memberikan anak - anak gadis mereka yang berusia tidak lebih dari sepuluh tahun dan tidak kurang dari lima tahun untuk melayani Artemis di kuilnya dan tidak diizinkan untuk menikah sebelum mereka melayani Artemis.
  • Ayam Guinea (Yunani: μέλατασ-Melatas) : Ayam Guinea merupakan perwujudan dari Para Meleagrid, putri dari Aitolia yang kakaknya, Meleagros terbunuh pada penyerangan babi hutan yag ditujukan pada Oineus. Karena bersedih, Artemis mengubah mereka menjadi ayam guinea dan memelihara mereka dengan penuh kasih sayang.
  • Ayam hutan : Ayam hutan berdasarkan Aelian adalah binatang kesayangan Artemis dan Leto, ibunya.
Flora
Baik Pohon Sipres maupun Pinus sama - sama diklaim sebagai tempat Leto berlindung ketika melahrikan Artemis. Yang mana yang benar hingga saat ini belum diketahui. Asfodel dan Amarath juga sakral bagi Artemis.

Afrodit (Dewi Cinta, Kecantikan)

Afrodit (bahasa Yunani: Ἀφροδίτη) adalah dewi cinta, kecantikan, dan seksualitas dalam mitologi Yunani.Ada dua legenda berbeda mengenai kelahiran Afrodit. Versi pertama menyebutkan Afrodit adalah putri dari Zeus dan Dione, tapi legenda ini kurang populer. Versi kedua, yang didasarkan pada Theogonia karya Hesiodos, menyebutkan bahwa Afrodit dilahirkan dari alat kelamin Uranus yang dipotong oleh Titan Kronos dan dilemparkan ke laut. Alat kelamin itu ditutupi oleh buih laut dan dari buih-buih itulah Afrodit muncul.
Karena kecantikannya, para dewa takut bahwa Afrodit akan menimbulkan perpecahan di antara para dewa, karena itu Zeus menikahkan Afrodit dengan Hefaistos. Namun Afrodit memiliki banyak kekasih, baik dari kalangan dewa, misalnya Ares, maupun dari golongan manusia, misalnya Ankhises.
Afrodit merupakan tokoh penting dalam legenda Eros dan Psikhe, dan juga menjadi ibu angkat sekaligus kekasih Adonis. Banyak manusia dan dewa minor yang disebut-sebut sebagai anak Afrodit. Salah satu putra Afrodit yang terkenal adalah Eros (Cupid), dewa asmara.
Afrodit juga dikneal sebagai Kithireia (Wanita dari Kythira) dan Kipris (Wanita dari Siprus) karena kedua tempat tersebut dianggap sebagai tempat kelahiran Afrodit. Tanaman myrtle, burung dara, burung gereja, kuda dan angsa dikeramatkan untuknya.
Dalam mitologi Romawi, dia dikenal sebagai Venus. Orang Yunani juga mengidentikkan dewi Mesir kuno, Hathor, dengan Afrodit. Secara historis, pemujaannya di Yunani berasal dari, atau dipengaruhi oleh, pemujaan dewi Astarte di Punisia.
Afrodit memiliki banyak nama lokal lainnya, seperti misalnya Akidalia, Kythereia dan Kerigo, yang digunakan di daerah tertentu di Yunani. Tiap-tiap nama memiliki sedikit perbedaan dalam hal kultusnya namun secara keseluruhan orang Yunani mengenali kesamaan mereka sebagai satu Afrodit. Para filsuf Attika pada abad keempat SM memisahkan dewi Afrodit menjadi dua, yaitu Afrodit surgawi (Afrodit urania) dengan prinsip-prinsip transender dan Adoridt umum yang dikenal oleh orang-orang (Afrodit Pandemos).

Asal-Usul
Afrodit memiliki banyak padanan dalam mitologi lain, di antaranya adalah Inanna (mitologi Sumeria), Astarte (mitologi Funisia), Astghik (mitologi Armenia), Turan (mitologi Etruska), dan Venus (mitologi Romawi). Dia memiliki kesamaan dengan dewi-dewi fajar dari mitologi Indo-Eropa seperti Ushas atau Aurora. Pemujaan Afrodit berasal dari daerah timur: menurut Pausanias, pemujaan pertamanya didirikan di Asiria. Setelah itu, orang-orang Funisia menyebarkan pemujaan Afrodit pada orang-orang di Kythira. Dikatakan bahwa Afrodit mampu membuat semua pria jatuh cinta padanya pada pandangan pertama.
Afrodit juga banyak memiliki nama lainnya, seperti Akidalia, Kythiria, Pandemos dan Kerigo. Nama-nama ini digunakan di daerah-daerah tertentu di Yunani. Ketika kota-kota Yunani bergabung, nama-nama itu terabaikan, dan nama Arodit dipakai sebagai gantinya.

Thalassa (Dewi Laut; Istri pontus)

Thalassa (bahasa Yunani: Θάλασσα) atau dikenal juga sebagai Thalatta dan Thalath, dalam mitologi Yunani adalah dewi laut awal, putri dari Aither dan Hemera. Bersama Pontos, dia adalah ibu dari sembilan Telkhines dan Halia. Terkadang dia juga dianggap sebagai ibu dari Afrodit dari perkawinannya dengan Uranus. Dia merupakan perwujudan dari laut Mediterania.

Nyx (Dewi Malam)

Hanya sedikit yang diketahui tentang Nyx/Niks, Dalam Mitologi Yunani, Niks (bahasa Yunani: Νύξ, Nyx) adalah dewi malam dan hanya dia yang Zeus takuti. Niks dilahirkan oleh Khaos. Bersama saudaranya Erebos, Niks melahirkan Aither (atmosfer) dan Hemera (siang). Niks juga adalah ibu dari Hipnos (tidur) dan Thanatos (kematian).

Nesoi (Dewi Kepulauan)

Ilustrasi Nesoi
Hanya sedikit yang diketahui tentang Nesoi, Dalam mitologi Yunani, Nesoi (Bahasa Yunani: αἱ Nῆσοι, "pulau-pulau") adalah dewi-dewi kepulauan. Nesoi merupakan dewi awal atau disebut Protogenoi. Setiap pulau memiliki dewinya sendiri

Hemera (Dewi Siang dan Matahari)

Tidak banyak yang diketahui tentang Hemera, Menurut masyarakat Yunani Hemera dalam mitologi Yunani adalah dewi siang dan merupakan salah satu dari dewa dewi awal. Menurut Hesiodos, dia adalah putri dari Erebos dan Niks (dewi malam). Hemera adalah istri dari saudaranya Aither, tapi tentang keduanya tidak banyak diceritakan dalam mitologi. Hyginus, menyebut anak-anak mereka adalah Uranus, Gaia dan Thalassa (dewi laut awal), sementara Hesiodos hanya menyebut Thalassa sebagai anak mereka.
Menurut Theogonia, Hemera meninggalkan Tartaros saat Niks kembali, dan saat Hemera kembali, Niks pergi.

Gaia atau Gaea (Dewi bumi; ibu para Titan)

Gaia (bahasa Yunani: Γαῖα) adalah personifikasi dari bumi dalam mitologi Yunani.

Dalam Mitologi
Dalam Theogonia, Hesiodus menyebutkan bahwa setelah lahir dari Khaos, timbul bukit yang besar pada Gaia yang merupakan pondasi dari Olimpus. Gaia lalu melahirkan Uranus, (langit). Uranus menjadi pasangan Gaia dan menutupi Gaia, bukitnya, serta Pontos (laut). Gaia bersetubuh dengan Uranus dan melahirkan para Kiklops (Brontes, Sterodes, dan Arges) dan para Hekatonkheire (Briarios, Kottos, dan Gies). Kiklops adalah raksasa bermata satu sementara Hekatonkhire adalah raksasa bertangan seratus
dan berkepala lima puluh.
Anak Gaia dan Uranus lainnya adalah para Titan: Okeanos, Koios, Krios, Hiperion, Iapetos, Theia, Rea, Themis, Mnemosine, Foibe, Tethis, dan Kronos.
Uranus mengurung para Hekatonkheire dan Kiklops di Tartaros. Hal ini mengakibatkan sakit bagi Gaia (Tartaros adalah ususnya) sehingga dia menciptakan batu api abu-abu (atau Adamantin) dan membentuknya menjadi sabit. Gaia lalu mengumpulkan Kronos dan saudara-saudaranya dan meminta mereka untuk menggulingkan kekuasaan Uranus. Hanya Kronos, Titan termuda dan tercerdik, yang memiliki keberanian untuk mengambil sabit itu. Ketika Uranus sedang bersetubuh dengan Gaia, Kronos memotong alat kelamin Uranus dengan sabitnya. Dari tetasan darah Uranus muncul para Erinyes, Gigant dan Meliai. Sementara dari testis Uranus yang jatuh ke laut, muncullah Afrodit.
Stelah Uranus dikalahkan, Gaia bersetubuh dengan Tartaros dan melahirkan Ekhidna dan Tifon. Gaia juga bersetubuh dengan Pontos dan melahirkan Nereus, Thaumas, Forkis, Keto, dan Euribia. Sedangkan dari hubungannya dengan Aither, Gaia melahirkan dewi Aergia.
Zeus menyembunyikan Elara, salah satu dari kekasihnya, dari Hera dengan menyembunyikannya dibawah bumi. Anaknya dengan Elara, raksasa Titias, sering disebut sebagai anak dari Gaia, dewa bumi, dan Elara.
Gaia juga membuat Aristaios abadi.
Gaia dipercaya oleh beberapa sumber merupakan dewa original di balik Orakel Delfi. Dia menurunkan kekuatannya pada, tergantung oleh sumbernya, Poseidon, Apollo atau Themis. Apollo adalah yang paling diketahui sebagai kekuatan orakel di balik Delphi, diketahui lama sebelum waktu dari Homer, membunuh anak Gaia Pithton disana dan menyerap kekuatan khtonik. Hera menghukum Apollo dengan mengirimkannya pada Raja Admetos sebagai gembala selama sembilan tahun.
Sumpah yang diucapkan dalam nama Gaia, dalam Yunani kuno, merupakan sumpah yang mengikat semuanya.
Dalam seni klasik Gaia dihadirkan dalam dua cara. Pada lukisan vas Athena dia ditunjukkan sebagai wanita yang setengah timbul dari bumi, sering kali dalam pose menyerahkan bayi Erikhtonios (raja kota Athena) pada dewi Athena untuk diasuh.
Pada mosaik dia ditampilkan sebagai wanita yang berbaring di atas tanah dikelilingi oleh Karpi, bayi dewa dari buah bumi.

Ananke - Dewi kebutuhan, keharusan, dan hal yang tak terelakkan.

Dalam mitologi Yunani, Ananke atau Anagke (Ἀνάγκη "kekusaan, kepastian"), adalah dewi takdir dan keniscayaan. Dia digambarkan sedang memegang gelondongan benang. Bersama Khronos, dia menandai awal mula alam semesta. Dia dianggap sebagai pengatur takdir yang paling berkuasa dan dihormati bahkan oleh para dewa.Dia menjadi ibu dari Moirai
dari hubungannya dengan Zeus. Dalam mitologi Romawi, Ananke disebut Nekesitas (kebutuhan).
Ananke disembah sampai pembentukan mitologi Orfik. Dalam perkembangan selanjutnya, Ananke (yang melambangkan takdir dan keniscayaan) oleh Eros (yang berlawanan dengan takdir dan kematian).
Menurut Pausanias, ada kuil di Korinth tempat dewi Ananke dan Bia ("kekejaman") disembah.