Dewa Awal
Showing posts with label Dewa Awal. Show all posts
Showing posts with label Dewa Awal. Show all posts

Thalassa (Dewi Laut; Istri pontus)

Thalassa (bahasa Yunani: Θάλασσα) atau dikenal juga sebagai Thalatta dan Thalath, dalam mitologi Yunani adalah dewi laut awal, putri dari Aither dan Hemera. Bersama Pontos, dia adalah ibu dari sembilan Telkhines dan Halia. Terkadang dia juga dianggap sebagai ibu dari Afrodit dari perkawinannya dengan Uranus. Dia merupakan perwujudan dari laut Mediterania.

Tartaros (bagian tergelap dan terdalam dari dunia bawah)

Tartaros (bahasa Yunani: Τάρταρος) berasal dari mitologi Yunani Kuno. Tartatos diasosiasikan sebagai suatu tempat di bawah tanah yang kelam dan kejam (ada juga yang menyebutkannya sebagai neraka). Tartaros dipakai oleh dewa Zeus untuk mengurung sekaligus menghukum para perusak dan penjahat, seperti Titan, Tantalos dan lainnya.

Pontos (Dewa Laut; Ayah para makhluk laut)

Patung Pontus dari abad ke-2
Hanya sedikit yang diketahui tentang Pontos, Dalam mitologi yunani Pontos (bahasa Yunani: Πόντος) adalah salah satu dewa awal dalam mitologi Yunani dan merupakan dewa laut. Pontos adalah anak dari Gaia. Hesiod mengatakan bahwa Gaia melahirkan Pontos tanpa pasangan. Dari hubungannya dengan Gaia, Pontos memiliki anak Nereus, Thaumas, Forkis, Keto, dan Euribia. Sedangkan dari Thalassa, Pontos menjadi ayah dari para Telkhines.

Urea (Dewa pegunungan)

Hanya sedikit yang diketahu tentang Urea, Dalam mitologi Yunani, Urea (bahasa Yunani: Oὔρεα, tunggal: Ούρος, Ouros, "pegunungan") adalah dewa gunung dan pegunungan. Urea adalah anak dari Gaia (bumi). Setiap gunung memiliki Ureanya sendiri. Urea termasuk dalam kelompok dewa awal (Protogenoi). Urea digambarkan sebagai lelaki tua yang muncul dari pegunungan

Uranus (Dewa Langit)

Uranus (berdiri)
Uranus (bahasa Yunani: Οὐρανός) dalam dunia mitologi Yunani adalah dewa langit dan merupakan putra sekaligus suami Gaia (bumi), Gaia dan Uranus memiliki 6 putra Titan yaitu Okeanos, Koios, Hiperion, Krios, Iapetos, Kronos, dan 6 putri Titan yaitu Theia, Rea, Mnemosine, Foibe, Tethis, Themis, 3 Kiklops (raksasa bermata satu) yaitu Brontes, Steropes, Arges dan 3 Hekatonkheire (raksasa berlengan seratus) yaitu Kottus, Briareus, dan Giges.
Uranus membenci anak-anaknya dan menyembunyikan mereka di dasar bumi. Gaia ingin membalas dendam pada suaminya, maka ia memerintahkan Kronos (putra bungsunya) untuk mengebiri Uranus. Sebagai imbalan, Gaia akan menjadikan Kronos sebagai penguasa dunia. Gaia mempersenjatai Kronos dengan sabit/arit. Ketika Uranus sedang tidur, Kronos mengebiri Uranus dan alat kelamin Uranus ke laut. dari luka Uranus, lahirlah para Erinyes sang raksasa, Nimfa dan Meliai. Dari alat kelamin Uranus muncullah Afrodit.
karena murka kepada Kronos, Uranus pun meramalkan kalau Kronos akan digulingkan dari tahtanya oleh putranya sendiri (sebagaimana yang terjadi pada Uranus).

Nyx (Dewi Malam)

Hanya sedikit yang diketahui tentang Nyx/Niks, Dalam Mitologi Yunani, Niks (bahasa Yunani: Νύξ, Nyx) adalah dewi malam dan hanya dia yang Zeus takuti. Niks dilahirkan oleh Khaos. Bersama saudaranya Erebos, Niks melahirkan Aither (atmosfer) dan Hemera (siang). Niks juga adalah ibu dari Hipnos (tidur) dan Thanatos (kematian).

Nesoi (Dewi Kepulauan)

Ilustrasi Nesoi
Hanya sedikit yang diketahui tentang Nesoi, Dalam mitologi Yunani, Nesoi (Bahasa Yunani: αἱ Nῆσοι, "pulau-pulau") adalah dewi-dewi kepulauan. Nesoi merupakan dewi awal atau disebut Protogenoi. Setiap pulau memiliki dewinya sendiri

Khronos (Dewa Waktu)

Patung Khronos di makam Georg Wolff.
Dalam mitologi Yunani (terutama mitos Orfik), Khronos (Χρόνος) adalah dewa waktu. Berbeda dengan sumber lain yang menyatakan bahwa Khaos adalah awal segala sesuatu, mitos Orfik menyebutkan bahwa dunia berawal dari Khronos (waktu) dan Ananke atau Adrasteia (keniscayaan).

Dalam Mitos Orfik
Sebelum dunia tercipta, ada sebuah periode ketika waktu adalah sesuatu yang tidak terbatas
dan tidak ada yang bertambah tua (beberapa orang
menyebutnya Aion). Yang hidup pada masa ini hanyalah Khronos dan Ananke. Mereka kemudian bersetubuh dan menghasilkan Aither, Khaos, dan Erebos. Khronos lalu bersetubuh lagi dengan Aither (atau dengan Khaos dan Aither) dan membentuk telur semesta yang berwarna perak. Dari telur ini lahirlah Fanes (Protogonos). Telur itu sendiri kemudian menjadi alam semesta yang kemudian dipimpin oleh Fanes. 

Penggambaran
Khronos digambarkan memiliki tubuh ular dengan tiga kepala (manusia, banteng, dan singa). Khronos juga digambarkan sebagai lelaki tua yang berjanggut 

Khaos (Kekosongan yang darinya semua bermula)

Khaos adalah sebuah wujud awal dari mitologi Yunani. Dewa-dewa awal Yunani muncul dari wujud ini. Namanya dalam bahasa Yunani adalah Χαος yang kira-kira dibaca "kh-a-oss".
Dalam arti modern, kaos berarti sebuah kekacauan, tidak adanya aturan atau tata tertib.


Asal-Usul

Menurut Hesiodos, Khaos adalah ketiadaan dan dari situlah muncul Gaia, Tartaros, Eros, Niks, dan Erebos. Khaos juga diterangkan sebagai "rather a crude and indigested mass, a lifeless lump, unfashioned and unframed, of jarring seeds and justly Chaos named" oleh Ovidius.

Hemera (Dewi Siang dan Matahari)

Tidak banyak yang diketahui tentang Hemera, Menurut masyarakat Yunani Hemera dalam mitologi Yunani adalah dewi siang dan merupakan salah satu dari dewa dewi awal. Menurut Hesiodos, dia adalah putri dari Erebos dan Niks (dewi malam). Hemera adalah istri dari saudaranya Aither, tapi tentang keduanya tidak banyak diceritakan dalam mitologi. Hyginus, menyebut anak-anak mereka adalah Uranus, Gaia dan Thalassa (dewi laut awal), sementara Hesiodos hanya menyebut Thalassa sebagai anak mereka.
Menurut Theogonia, Hemera meninggalkan Tartaros saat Niks kembali, dan saat Hemera kembali, Niks pergi.

Gaia atau Gaea (Dewi bumi; ibu para Titan)

Gaia (bahasa Yunani: Γαῖα) adalah personifikasi dari bumi dalam mitologi Yunani.

Dalam Mitologi
Dalam Theogonia, Hesiodus menyebutkan bahwa setelah lahir dari Khaos, timbul bukit yang besar pada Gaia yang merupakan pondasi dari Olimpus. Gaia lalu melahirkan Uranus, (langit). Uranus menjadi pasangan Gaia dan menutupi Gaia, bukitnya, serta Pontos (laut). Gaia bersetubuh dengan Uranus dan melahirkan para Kiklops (Brontes, Sterodes, dan Arges) dan para Hekatonkheire (Briarios, Kottos, dan Gies). Kiklops adalah raksasa bermata satu sementara Hekatonkhire adalah raksasa bertangan seratus
dan berkepala lima puluh.
Anak Gaia dan Uranus lainnya adalah para Titan: Okeanos, Koios, Krios, Hiperion, Iapetos, Theia, Rea, Themis, Mnemosine, Foibe, Tethis, dan Kronos.
Uranus mengurung para Hekatonkheire dan Kiklops di Tartaros. Hal ini mengakibatkan sakit bagi Gaia (Tartaros adalah ususnya) sehingga dia menciptakan batu api abu-abu (atau Adamantin) dan membentuknya menjadi sabit. Gaia lalu mengumpulkan Kronos dan saudara-saudaranya dan meminta mereka untuk menggulingkan kekuasaan Uranus. Hanya Kronos, Titan termuda dan tercerdik, yang memiliki keberanian untuk mengambil sabit itu. Ketika Uranus sedang bersetubuh dengan Gaia, Kronos memotong alat kelamin Uranus dengan sabitnya. Dari tetasan darah Uranus muncul para Erinyes, Gigant dan Meliai. Sementara dari testis Uranus yang jatuh ke laut, muncullah Afrodit.
Stelah Uranus dikalahkan, Gaia bersetubuh dengan Tartaros dan melahirkan Ekhidna dan Tifon. Gaia juga bersetubuh dengan Pontos dan melahirkan Nereus, Thaumas, Forkis, Keto, dan Euribia. Sedangkan dari hubungannya dengan Aither, Gaia melahirkan dewi Aergia.
Zeus menyembunyikan Elara, salah satu dari kekasihnya, dari Hera dengan menyembunyikannya dibawah bumi. Anaknya dengan Elara, raksasa Titias, sering disebut sebagai anak dari Gaia, dewa bumi, dan Elara.
Gaia juga membuat Aristaios abadi.
Gaia dipercaya oleh beberapa sumber merupakan dewa original di balik Orakel Delfi. Dia menurunkan kekuatannya pada, tergantung oleh sumbernya, Poseidon, Apollo atau Themis. Apollo adalah yang paling diketahui sebagai kekuatan orakel di balik Delphi, diketahui lama sebelum waktu dari Homer, membunuh anak Gaia Pithton disana dan menyerap kekuatan khtonik. Hera menghukum Apollo dengan mengirimkannya pada Raja Admetos sebagai gembala selama sembilan tahun.
Sumpah yang diucapkan dalam nama Gaia, dalam Yunani kuno, merupakan sumpah yang mengikat semuanya.
Dalam seni klasik Gaia dihadirkan dalam dua cara. Pada lukisan vas Athena dia ditunjukkan sebagai wanita yang setengah timbul dari bumi, sering kali dalam pose menyerahkan bayi Erikhtonios (raja kota Athena) pada dewi Athena untuk diasuh.
Pada mosaik dia ditampilkan sebagai wanita yang berbaring di atas tanah dikelilingi oleh Karpi, bayi dewa dari buah bumi.

Fanes (Dewa Penciptaan)

Tidak banyak yang diketahui tentang Fanes, menurut masyarakat Yunani Fanes (Φάνης "Pembawa cahaya"), atau Protogonos (Πρωτογόνος, "Yang pertama lahir"), adalah dewa penciptaan dan kehidupan dalam mitologi Yunani (dipengaruhi oleh mitologi Orfik). Fanes digambarkan memakai helm, memiliki sayap emas, dan memegang ular. Fanes lahir dari telur hasil hubungan Khronos (waktu) dan Ananke (keniscayaan). Istrinya adalah Nyx (malam). Fanes memimpin dunia sebelum menyerahkan kekuasaannya pada Nyx. Nyx kemudian meyerahkannya pada Uranus yang diambil alih oleh Kronos.
Selama berabad-abad, Fanes bertarung dengan Khaos. Burung-burung tercipta dari pertempuran tersebut

Erebus (Dewa Kegelapan dan Bayangan)

Tidak banyak diketahui tentang Erebos, menurut masyarakat Yunani Erebos merupakan salah seorang dewa utama dalam mitologi Yunani dan melambangkan kegelapan. Ia adalah anak satu-satunya Khaos, saudara Niks, serta merupakan ayah Aither dan Hemera menurut Hesiodos (c.700 SM), sedangkan menurut Aristophanes (c.414 SM) dia juga merupakan ayah dari Eros, dan menurut Hyginus dia juga mempunyai anak bernama Geras.

Ananke - Dewi kebutuhan, keharusan, dan hal yang tak terelakkan.

Dalam mitologi Yunani, Ananke atau Anagke (Ἀνάγκη "kekusaan, kepastian"), adalah dewi takdir dan keniscayaan. Dia digambarkan sedang memegang gelondongan benang. Bersama Khronos, dia menandai awal mula alam semesta. Dia dianggap sebagai pengatur takdir yang paling berkuasa dan dihormati bahkan oleh para dewa.Dia menjadi ibu dari Moirai
dari hubungannya dengan Zeus. Dalam mitologi Romawi, Ananke disebut Nekesitas (kebutuhan).
Ananke disembah sampai pembentukan mitologi Orfik. Dalam perkembangan selanjutnya, Ananke (yang melambangkan takdir dan keniscayaan) oleh Eros (yang berlawanan dengan takdir dan kematian).
Menurut Pausanias, ada kuil di Korinth tempat dewi Ananke dan Bia ("kekejaman") disembah.

Aither (Dewa Atmosfer)

Ilustrasi Aither
Aither (atau Æther, Bahasa Yunani: Αἰθήρ), dalam mitologi Yunani, adalah salah satu Protogenoi, dewa dasar kelahiran pertama. Dia adalah penjelmaan dari "langit atas," ruang, dan surga, dan dewa elemental dari "Terang, Berpendar, Udara Atas." Dia adalah udara atas yang murni yang dihirup dewa-dewa lain, sebagai kebalikan dari udara normal (Ἀήρ, aer, udara bawah yang redup di bumi yang dihirup manusia).
Dalam Theogonia karya Hesiodos, dia adalah anak dari Erebos dan Niks dan saudara dari Hemera, keduanya dicatat dalam deorum Cicero, De Natura, tapi Hyginus menyebut Khaos sebagai orang tuanya. Aither juga dikenal sebagai tembok pertahanan Zeus; ikatan yang mengunci Tartaros dari kosmos yang lain.

Dia mempunyai beberapa keturunan, tetapi Hyginus tampaknya mencampuradukkan dia dengan Uranus saat bilang, bahwa Aither dan Gaia (anak perempuannya) mempunyai anak bernama Uranus. Aergia, dewi kemalasan, adalah anak Aether dan Gaia. Higinus juga merupakan sumber cerita bahwa Aither adalah ayah dari Uranus and Gaia. tetapi
sumber lain mengatakan bahwa hanya Uranos yang jadi anaknya. Dan seperti Tartaros dan Erebos, di Yunani dia mungkin punya tempat pemujaan tapi tanpa kuil dan mungkin tanpa pemujaan khusus juga. Dalam himne Orpheus, dia disebut sebagai roh dunia dimana semua kehidupan terpancar. Kallimakhos, dalam memanggil Uranus Akmonides, menyebut dia sebagai anak Akmon, dan Eustathius di Alkman bercerita bahwa anak-anak Uranus disebut sebagai Akmonidai.