Kriptid Hominoid
Showing posts with label Kriptid Hominoid. Show all posts
Showing posts with label Kriptid Hominoid. Show all posts

Putri Duyung

Menurut legenda, putri duyung adalah makhluk air yang memiliki kepala dan tubuh layaknya seorang perempuan dan ekor menyerupai ikan. Ikan duyung hidup di dasar laut dan dikatakan merupakan seorang putri yang telah dikutuk sebagian anggota badannya dari pinggang hingga ke kaki menjadi ikan. Putri duyung merupakan makhluk legendaris yang ceritanya sudah beredar berabad-abad yang lalu. Mereka termasuk salah satu makhluk legendaris separuh manusia separuh hewan. Cerita mengenai wujud putri duyung hampir sama dalam semua masyarakat di dunia. Dalam mitologi Yunani, putri duyung dikatakan selalu menggoda para pelaut yang lalai. Siapa saja yang tergoda akan menemui ajalnya. Masyarakat Babilonia juga menyembah putri duyung sebagai dewa laut yang dikenal sebagai Ea atau Oannes. Oannes digambarkan sebagai duyung jantan.


Kisah
Cerita tentang putri duyung pertama kali ditemukan di Assyria. Cerita itu berkisah tentang Dewi Atargatis, Ibu dari ratu Assyria, Semiramis. Dewi Atargatis jatuh hati pada seorang gembala, yang kemudian terbunuh olehnya. Karena malu, ia menceburkan diri ke danau untuk mengubah diri menjadi ikan. Namun, air tidak bisa mengubah dirinya sepenuhnya karena ia masih memiliki kekuatan sebagai seorang Dewi. Akhirnya, hanya separuh tubuhnya yang menjadi ikan. Legenda Yunani yang terkenal menceritakan bahwa putri duyung adalah Thessalonike, adik Alexander Agung yang berubah menjadi duyung setelah meninggal. Dia hidup setelah mati sebagai putri duyung di laut Aegea, dan selalu menanyakan nasib kakaknya. Dia hanya menanyakan satu hal bila ada pelaut melintas. Dia selalu bertanya:

Ζει ο βασιλιάς Αλέξανδρος? (Zi o basiliás Aléxandros?)
(Apakah Alexander Agung masih hidup?).

Jika dia bertanya demikian, jawaban yang tepat adalah:

Ζει και βασιλεύει (Zi kē basileúi)
(Dia masih hidup dan masih memerintah).

Bila tidak menjawab seperti demikian, maka ia berangsur-angsur berubah menjadi Gorgon dan mencelakai pelaut yang sedang melintas. Kisah mengenai putri duyung kini sudah universal, mendunia, dan bukan milik suatu daerah atau negara saja. Banyak orang dari berbagai negara menciptakan karakter putri duyung masa kini atau masa lalu sesuai dengan imajinasinya.

Orang Bunian

Orang bunian atau sekedar bunian adalah mitos sejenis makhluk halus dari wilayah Minangkabau, Sumatera Barat, Indonesia. Berdasar mitos tersebut, orang bunian berbentuk menyerupai manusia dan tinggal di tempat-tempat sepi, di rumah-rumah kosong yang telah ditinggalkan penghuninya dalam waktu lama.

Latar Belakang
Istilah ini dikenal di wilayah Istilah orang bunian juga kadang-kadang dikaitkan dengan istilah dewa di Minangkabau, pengertian "dewa" dalam hal ini sedikit berbeda dengan pengertian dewa dalam ajaran Hindu maupun Buddha.
"Dewa" dalam istilah Minangkabau berarti sebangsa makhluk halus yang tinggal di wilayah hutan, di rimba, di pinggir bukit, atau di dekat pekuburan. Biasanya bila hari menjelang matahari terbenam di pinggir bukit akan tercium sebuah aroma yang biasa dikenal dengan nama "masakan dewa" atau "samba dewa". Aroma tersebut mirip bau kentang goreng. Hal ini dapat berbeda-beda namun mirip, berdasarkan kepercayaan lokal masyarakat Minangkabau di daerah berbeda. "Dewa" dalam kepercayaan Minangkabau lebih diasosiasikan sebagai bergender perempuan, yang cantik rupawan, bukan laki-laki seperti persepsi yang umum di kepercayaan lain. Selain itu, masyarakat Minangkabau juga meyakini bahwa ada peristiwa orang hilang disembunyikan dewa / orang bunian. Ada juga istilah "orang dipelihara dewa", yang saat bayi telah dilarikan oleh dewa. Mitos ini masih dipercaya banyak masyarakat Minangkabau sampai sekarang.

sumber

Ningen

Ningen (ニンゲン ningen?) atau Ningen Antarktika (南極のニンゲン Nankyoku no ningen?) adalah kriptid laut yang pertama kali menjadi bahan perbincangan di situs komunitas maya 2channel subforum Okultisme. Makhluk ini dinamai ningen karena berbentuk seperti manusia (bahasa Jepang: ningen). Makhluk yang muncul di Antarktika disebut ningen, sementara makhluk di Arktik disebut hitogata (bentuk manusia). Makhluk ini konon pertama kali dipergoki oleh awak kapal penangkap paus Jepang. Panjang badan puluhan meter dan seluruh badan berwarna putih bersih. Awak kapal sempat memotretnya, namun dalam foto
tersebut sepintas hanya terlihat gunung es terapung. Namun setelah foto tersebut diperbesar, terlihat sosok makhluk yang tidak jelas, kulitnya halus mulus, tapi bukan manusia. Jurnal MU terbitan Gakken menyamakan keberadaan ningen antartika dengan flying humanoid atau umibōzu. Jurnal yang sama pada edisi November 2007 menerbitkan artikel yang membahas sosok ningen seperti terlihat dalam foto satelit Google Earth.

Deskripsi
  • Memiliki dua tangan dan dua kaki seperti manusia.
  • Kedua kaki masing-masing memiliki lima buah jari.
  • Bagian batang tubuh terlihat seperti batang tubuh manusia.


sumber

Mothman

'Mothman' berarti manusia ngengat, tetapi Mothman lebih dekat menyerupai beberapa jenis burung yang biasa digambarkan sebagai sesosok makhluk bersayap dan setinggi manusia, bermata merah, kadang muncul tanpa kepala dengan mata merahnya ada di dada. Mothman merupakan satu urban legend yang cukup terkenal di Virginia. Seperti yang telah tercatat dalam buku berjudul 'The Mothman Prophecies' karangan John A. Keel, makhluk aneh yang mempunyai sayap ini terkenal mempunyai bentuk badan seperti manusia dan berwarna abu-abu. Nama Mothman sendiri diambil dari tokoh jahat dalam cerita komik Batman.

Sejarah
Pada 15 November 1966, dua pasangan muda dari Point Pleasant, Roger dan Linda Scarberry, dan Steve dan Mary Mallette mengatakan kepada polisi bahwa mereka melihat
makhluk putih besar yang matanya "bersinar merah" ketika lampu mobil menyorotnya. Mereka digambarkan sebagai "orang terbang dengan sayap sepuluh kaki" ketika mobil mereka sedang mengemudi di area kota yang dikenal sebagai 'daerah TNT, situs pabrik Perang Dunia II bekas amunisi. Dalam beberapa hari berikutnya, orang lain melaporkan penampakan yang serupa. Dua relawan pemadam kebakaran yang melihat itu mengatakan ini adalah "burung besar dengan mata merah". Mason County Sheriff George Johnson berkomentar bahwa ia percaya penampakan itu disebabkan oleh bangau yang luar biasa besar yang ia sebut sebagai "shitepoke". Kontraktor Newell Partridge mengatakan kepada Johnson bahwa ketika ia bertujuan untuk mengarahkan senter pada makhluk tersebut dalam jarak yang dekat matanya bersinar "seperti reflektor sepeda", dan disalahkan karena suara-suara bising dari televisi dan hilangnya anjing Gembala Jerman pada waktu itu. Ahli biologi Margasatwa Dr Robert L. Smith di West Virginia University mengatakan kepada wartawan bahwa deskripsi dan penampakan semua sesuai dengan Derek Sandhill, bangau besar Amerika hampir setinggi manusia, dengan lebar sayap tujuh kaki, dilengkapi dengan lingkaran warna kemerahan di sekitar mata, dan bahwa burung itu mungkin telah menyimpang dari rute migrasi nya. Tidak ada laporan Mothman setelah terjadinya langsung dari tanggal 15 Desember 1967, runtuhnya Jembatan Perak dan kematian 46 orang, sehingga menimbulkan legenda bahwa penampakan Mothman dan runtuhnya jembatan sangat berhubungan.

sumber

Manusia Kadal

Manusia Kadal dari Scape Ore Swamp (juga dikenal sebagai Manusia Kadal County Lee) adalah sebuah kriptid humanoid yang dikatakan mendiami daerah rawa di sekitar County Lee, Carolina Selatan bersama dengan selokan dan kereta bawah tanah yang ditinggalkan di kota-kota dekat rawa.

Deskripsi
Manusia Kadal digambarkan sebagai orang yang memiliki tinggi 7 kaki (2 m), bipedal, dan kekar, dengan kulit bersisik hijau dan mata merah menyala.
Hal ini dikatakan memiliki tiga jari pada setiap kaki dan tiga jari pada setiap tangan yang diakhiri dengan alas melingkar pada mereka yang menempel pada dinding. Makhluk itu memiliki tingkat kekuatan yang luar biasa, bahkan mampu menembus ke dalam mobil. Mungkin ia juga memiliki ekor.

sumber

Ebu Gogo

Ebu Gogo adalah makhluk seperti manusia yang muncul pada mitologi penduduk pulau Flores, Indonesia, yang memiliki bentuk yang mirip dengan leprechaun atau peri. "Orang kecil" tersebut dikatakan memiliki tinggi satu meter, ditutupi rambut, periuk-berperut, dan dengan telinga yang menjulur. Mereka berjalan agak kikuk dan sering "berbisik" yang dikatakan sebagai bahasa mereka. Penduduk pulau juga berkata bahwa Ebu Gogo dapat mengulangi apa yang mereka katakan.


Penampilan
Orang Nage dari Flores menggambarkan Ebu Gogo mampu berjalan dan berlari cepat, tingginya sekitar 1,5m. Mereka dilaporkan memiliki hidung pesek dan lebar, wajah besar dengan mulut yang besar dan badan berbulu. Ebu Gogo yang berjenis perempuan memiliki payudara yang panjang dan terjumbai. Mereka dikatakan memiliki gumam dan dianggap sebagai bahasa mereka sendiri dan dilaporkan mereka bisa mengulangi apa yang kita katakan kepada mereka dengan cara seperti beo.

sumber

Yeti

Yeti atau Manusia Salju yang Menakutkan adalah sejenis primata besar yang menyerupai manusia yang menghuni wilayah pegunungan Himalaya di Nepal dan Tibet. Nama Yeti dan Meh-Teh umummnya digunakan secara luas oleh masyarakat di wilayah tersebut, [1] dan dianggap sebagai kisah sejarah dan mitos yang masih misterius. Orang-orang Nepal juga menyebutnya Bonmanche yang berarti "manusia liar" atau "Kanchanjunga rachyyas" yang berarti "Iblis Kanchanjunga."

sumber

Bigfoot

Bigfoot merupakan makhluk misterius yang diciri-cirikan sangat besar,diperkirakan tingginya mencapai 2,5m. dengan bulu-bulu yang menutupi seluruh tubuhnya. Bigfoot dilaporkan telah ditemukan didaerah Kanada dan Amerika Utara sejak abad 19-an. Di lihat dari jejak kakinya diperkirakan beratnya mencapai 400 kg. Bigfoot dikenal juga dengan nama Sasquatch. Sasquatch adalah nama hewan legenda yang beredar di Amerika Utara. Bigfoot yang berarti kaki besar adalah makhluk berukuran raksasa sisa peninggalan zaman purba. Diperkirakan, hewan tersebut masih hidup di kawasan pegunungan bersalju, di antaranya di Amerika Serikat dan gunung Himalaya China, dan orang percaya makhluk ini dapat ditemukan diseluruh dunia dengan nama-nama yang berbeda, seperti Yeti di Tibet dan Nepal, Yeren di China dan Yowie di Australia


Nama
Diberi nama Bigfoot karena belum ada orang yang berhasil melihat wujud aslinya. Sejauh ini, orang-orang hanya bisa menemukan jejak kakinya yang berukuran raksasa. Jejak kaki raksasa itu pertama kali ditemukan seorang wartawan asal California, Amerika Serikat pada Maret 1999. Malam itu dia tengah bermobil menuju Oregon. Di sebuah tempat sunyi, dia mampir di sebuah warung makan. Tiba-tiba terdengar kegaduhan. Dia berlari menuju mobilnya. Sebuah jejak kaki raksasa tercetak di sekitar mobilnya. Dia melihat ke sekeliling, samar-samar seekor binatang raksasa setinggi sekitar 2,5 meter berlari di tengah pekatnya malam. Sejak itulah legenda Bigfoot bermula. Dan seiring maraknya video-video kenampakan Bigfoot,jumlah saksi yang pernah melihat Bigfoot pun semakin bertambah hingga jumlahnya menjadi ratusan bahkan ribuan orang.

Deskripsi
Para ahli menduga Bigfoot adalah gorila setengah manusia. Memiliki tinggi dua hingga empat meter, berjalan tegak dengan kedua kakinya. Bulunya tipis berwarna abu-abu dengan kepala hitam kemerah-merahan. Jari kakinya berjumlah lima, sama dengan manusia dan kera. Bobotnya mencapai 230 kilogram. Binatang ini memiliki kecerdasan di atas kera, namun jauh di bawah manusia. Rakyat di sekitar pegunungan Himalaya sering mendengar auman suaranya. Bigfoot tak ganas, bahkan cenderung pemalu. Wajahnya ramah, seperti halnya kera jinak. Binatang ini cepat-cepat menyingkir jika bertemu manusia. Namun walaupun sebenarnya pemalu,ada saksi yang berkata bahwa dia dilempari batu-batu besar oleh sesosok makhluk raksasa yg tingginya sekitar 2-2,5 m yang diduga Bigfoot. Dilihat dari anatominya, para ahli menduga Bigfoot merupakan hewan jenis Gigantopithecus. Fosil binatang raksasa mirip manusia ini banyak ditemukan di China. Namun ada pula yang menyatakan Bigfoot merupakan Homoerectus (kera berjalan tegak). Kembali kepada Bigfoot yang ditemukan di Georgia. Saat ini, para ahli tengah meneliti binatang tersebut. Akan dilakukan tes DNA untuk memastikan, siapakah jati diri makhluk raksasa itu sebenarnya. Apakah dia benar-benar Bigfoot atau hanya gorila yang banyak ditemui di hutan dan kebun binatang. Lokasi Bigfoot di kandang kini dijaga ketat, tak sembarang orang boleh masuk, apalagi melihat sosok misterius itu. Seorang wartawan melaporkan, binatang itu dimasukkan dalam kandang yang diberi es. Karena sifatnya dirahasiakan, publik khawatir jika penemuan Bigfoot itu hanya sensasi belaka. Mirip berita penemuan bahan bakar air alias ”blue energy” beberapa waktu silam. Jika benar demikian, berarti misteri Bigfoot masih belum terungkap. Para ahli harus terus bekerja keras menyusuri jejak-jejak kaki raksasa untuk mengungkap misteri ini